OTODRIVER – Suzuki bukan hanya menjadi penonton saat Indonesia diterpa banyak mobil listrik dari para pesaing. Namun saat ini brand asal Jepang tersebut sebetulnya tengah merencanakan sesuatu tetapi lebih melihat kemungkinan waktu yang tepat untuk menghadirkan mobil ramah lingkungan yang mereka miliki.
“Suzuki sedang mengembangkan beragam solusi karbon netral yang unik untuk industri otomotif global. Multi-pathway merupakan strategi Suzuki global dalam mengatasi permasalahan netralitas karbon saat ini,” dalam wawancara eksklusif bersama President Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Minoru Amano beberapa waktu yang lalu di ICE BSD, Tangerang.
Untuk itu, langkah awal yang diterapkan oleh Suzuki dalam menjawab dan memenuhi ekosistem yang sedang berkembang luas di Indonesia, pihaknya menghadirkan kendaraan dalam teknologi hybrid lebih dahulu.
Pada kurun waktu Januari hingga Juni 2024, XL7 Hybrid mencatat penjualan yang cukup positif yakni sebesar 4.945 unit yang diikuti dengan Toyota Yaris Cross Hybrid 2.077 unit dan juga Honda CR-V e:HEV sebanyak 1.639 unit.
Sementara itu, Suzuki juga telah membuka selubung hitam untuk kendaraan elektrik mereka yang masih dalam balutan konsep yakni eVX pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.
Kendaraan bergaya futuristik ini, seolah ingin merepresntasikan kegairahan Suzuki dalam mengarungi tren elektrifikasi masa depan. Kendaraan ini juga perdana untuk tampil ke publik di ruang lingkup kawasan Asia Tenggara.
"Sebagai bagian dari strategi Suzuki global, kami membawa, memperlihatkan dan memperkenalkan konsep mobil listrik eVX kepada publik di Indonesia, sebagai referensi atas jawaban masa depan Suzuki terhadap tantangan netralitas karbon," ucap dia.
Kendaraan ramah lingkungan berwujud SUV ini, merupakan model listrik pertama yang dihadirkan oleh pabrikan yang bermarkas di Hamamatsu, Perfektur Shizouka, Jepang.
Model listrik pertama ini juga merupakan strategi global Suzuki yang dipercayai dapat menghadapi tantangan isu lingkungan global. Oleh karena itu, perlu menyediakan berbagai alternatif kendaraan bagi kebutuhan pelanggan melalui multi-pathway strategy, salah satunya adalah melalui mobil listrik (BEV) tersebut. (AB)