Pada saat ini krom pada logam memang semakin jarang digunakan pada industri otomotif. Selera pasar pada aksesoris mobil saat ini telah bergeser pada wujud lain seperti lapisan hitam glossy ataupun warna ‘pure metal’ seperti bezel.
Sejalan dengan hal itu, sepertinya keberadaan krom logam akan semakin terpinggirkan. Bahkan di Amerika Serikat yang dikenal sebagai penggila krom yang tak ragu melapisi mobil-mobil produksinya dengan hiasan krom pun telah menjauh dari mobil penumpang AS.
“Kami akan menjadi pemerintahan pertama di dunia yang menghapus hexavalent chromium di industri plating (pelapisan),” ungkap Executive Director of California Communities Against Toxics, Jane Williams dikutip dari Carscoops.
“Bahkan, Uni Eropa belum melakukannya karena belum menemukan pengganti untuk penggunaan penting. Kami akan bekerja dengan industri dan militer untuk mengidentifikasi bahan plating baru,” sambungnya.
Permasalahan utamanya pelarangan ini tak lain karena proses plating atau pelapisannya.
Bagian mobil yang akan dilapisi krom heksavalent akan dicelupkan ke tangki cairan khusus yang dibarengi dengan arus listrik agar lapisan krom melekat dengan baik. Pada proses ini akan timbul gelembung yang pecah di permukaan dan melepas uap berbahaya ke udara.
Berdasar laporaan Los Angeles Times, uap tersebut mengandung senyawa yang bersifat karsinogenik yang 500 kali lebih beracun dari pada buangan knalpot diesel.
Sebagai gantinya, ditawarkan krom trivalen sebagai pengganti krom heksavalen yang umum ditemukan pada industri otomotif. Namun, selain harganya lebih mahal, hasil yang didapatkan lebih gelap dan tidak sejernih krom konvensional. Ini merupakan sebuah kekhawatiran dari sisi perspektif estetika.
Memang pada saat ini industri otomotif AS tidak lagi banyak bergantung dengan krom, akan tetapi tidak dengan industri modifikasinya. Seperti kita ketahui, industri modifikasi otomotif di AS seperti bengkel mobil custom, low rider ataupun modifikasi lainnya cukup erat dengan krom.
California Air Resources Board (CARB) mengatakan bila aturan ini diloloskan maka akan berdampak pada sekitar 110 perusahaan pelapisan krom yang tersebar di negara bagian itu.