Percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai terus dilakukan oleh para produsen otomotif dunia. Demi menunjang mobil listrik tersebut dibuatlah SPKLU untuk mengisi daya kendaraan listrik tersebut.
Namun, BMW sedang menyiapkan teknologi terbarunya untuk mengisi daya mobil listriknya melalui suspensi mobil. Dikutip dari Carbuzz, Minggu (4/12) cara kerja suspensi adalah dengan meredam getaran atau guncangan, gerakan vertikal yang dihasilkan akan dikonversikan menjadi energi listrik. Energi tersebut selanjutnya akan disimpan dalam baterai.
Nantinya, energi ini kemudian dapat disimpan di baterai listrik 12V normal mobil atau di baterai traksi tegangan tinggi EV.
Solusi baru BMW ini mungkin, berkat sumber energi yang belum dimanfaatkan, yaitu energi yang dimasukkan ke pegas mobil melalui suspensi. Saat industri motor bertransisi ke dunia baru kendaraan listrik yang berani, konservasi energi menjadi semakin penting.
Tapi, tentunya teknologi ini bukanlah sesuatu yang murah jika sudah akan diproduksi secara massal.
Sebelumnya, sebuah perusahaan yang didirikan oleh dua jebolan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Zack Andersen and Shakeel Avadhany. Membuat perangkat suspensi yang diberi nama GenShock yang mampu memberikan dukungan suplai energi listrik yang bisa disalurkan untuk pendingin ruangan atau radio dalam kendaraan.
Sistem peredam kejut ini mampu menahan energi yang dihasilkan dari proses getaran/goncangan ketika kendaraan melalui jalur yang tidak rata dan mengkonversinya menjadi energi listrik.