Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Berita

Mulai Agustus Mobil Mewah Dilarang Pakai Pertalite

Berita
Senin, 27 Juni 2022 17:00 WIB
Penulis : Gemilang Isromi Nuar


Pertamina dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi akan mempersempit pembelian Pertalite agar mobil yang dikategorikan mewah berdasarkan acuan kapasitas mesin (cc) tak boleh membeli Pertalite di SPBU.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengatakan ketetapan soal itu diharapkan bisa terbit pada Agustus atau September.

"Sebenarnya kami punya target dari BPH sendiri, kami ingin itu dimulai Agustus, atau paling lambat September itu sudah bisa diberlakukan, tapi tentu saja kewenangan itu bukan di kami, karena itu Perpres," katanya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR (23/6).

BACA JUGA

"Memang pada saat kami membahas banyak perdebatan dan kami sampai pada kesimpulan akan ditetapkan pada cc-nya. Kenapa? Kami melihat konsumsinya karena cc-nya besar maka akan mengonsumsi BBM yang banyak dan mereka itu dirancang untuk tidak konsumsi Pertalite," ujar Erika.

Belum adanya kepastian cc yang dimaksud sebagai mobil mewah membuat rancu. Namun jika mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-20/PMK.010/2021 yang mengatur perluasan diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil mewah dengan kapasitas silinder diatas 1.500 hingga 2.500 cc bisa dipastikan, Toyota Raize kapasitas mesin 1.000 dan 1.200 cc, Wuling Almaz RS 1451 cc, Daihatsu Sirion mesin 1329 cc masih bisa menikmati Pertalite. Sedangkan untuk Toyota Innova 2.0  2.000 cc,  Toyota Fortuner 4x2 SRZ A/T 2.700 cc dipastikan tidak bisa mengunakan Pertalite.


Baca juga: Amankah Menggunakan Ponsel Saat Isi BBM dengan Aplikasi MyPertamina?

Selain mobil mewah berdasarkan cc, Erika juga menyebut kendaraan dinas TNI, Polri dan BUMN tak boleh membeli Pertalite. BPH Migas dikatakan akan bekerja dengan kepolisian untuk pengawasan.

"Jadi kendaraan dinas mobil TNI-Polri sama gak boleh gunakan Pertalite termasuk mobil yang dimiliki BUMN," ucap Erika.

Baca Juga: Tunggu Aturan, Beli Pertalite dan Solar Wajib Pakai MyPertamina

Namun, ketetapan ada baiknya juga bagi pemilik mobil yang sadar terhadap kesehatan mesin mobil bisa melihat tingkat kompresi mesin yang sesuai dengan kualitas bahan bakar yang akan digunakan.

Pasalnya, BBM Ron rendah akan merusak lingkungan, menambah polusi, juga buruk bagi mesin kendaraan dan bila kendaraan beralih ke BBM jenis oktan tinggi ini, secara otomatis komponen kendaraan akan berumur panjang.
 

Apakah kualitas mobil China sudah bisa disandingkan dengan mobil Jepang dan Eropa?

Mobil China pernah punya sejarah kelam dalam hal kualitas. Saat ini produk mobil China yang hadir di Indonesia sudah punya kualitas yang lebih baik dibandingkan produk saat itu.

Polling by Otodriver


Tags Terkait :
Pertamina Pertalite Mobil Mewah
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait

Berita
Manjakan Pelanggan Setia, Tanggal 2-8 September Pertamina Diskon Oli Fastron Rp 30 Ribu

2 bulan yang lalu

Berita
Gunung Harta Komitmen Pakai Solar Dex

2 bulan yang lalu


Tips
Pentingnya Memilih Oli Yang Sesuai Dengan Spesifikasi Mesin Mobil Kita, Ketahui 3 Langkah Ini

1 tahun yang lalu


Berita
Pertamina Lubricants Mulai Masuk Pasar Benua Afrika

1 tahun yang lalu


Terkini

Berita
Avanza-Veloz Hybrid, Tak Dijual Tahun Depan. Lalu Kapan?

7 jam yang lalu


Berita
BP-AKR Resmikan SPBU Pertama Mereka di Kota Bandung, Di Sini Tempatnya

13 jam yang lalu


Berita
Mitsubishi Beri Sinyal Siapkan Mobil Hybrid Rakitan Dalam Negeri

14 jam yang lalu


Berita
Ini Yang Bakal Terjadi Apabila Honda-Nissan-Mitsubishi Merger

14 jam yang lalu


Berita
Toyota Zenix Hybrid Tipe V Jadi Yang Terlaris di Indonesia, Ini Skema Kreditnya Selama 5 Tahun

16 jam yang lalu