Lebih dari dua tahun yang lalu, Tesla membuka semua patennya untuk kendaraan Iistrik, hal ini cukup mengejutkan dalam iklim bisnis kendaraan listrik saat ini.
CEO Tesla, Elon Musk menjelaskan langkah tersebut sejalan dengan misi Tesla untuk mempercepat munculnya transportasi berkelanjutan.
“Jika kita semua berada di sebuah kapal dan kapal itu memiliki beberapa lubang di dalamnya dan ingin mengeluarkan air yang masuk dan kita memiliki desain yang bagus untuk sebuah ember, maka bahkan jika kita mengeluarkannya dengan cara lebih baik dari orang lain, kita mungkin masih harus berbagi desain ember,” ujar Musk menganalogikan sistem pada kendaraan listrik yang dipakai bersama tersebut.
Mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tesla, Proterra mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan bahwa langkah itu adalah "untuk mempercepat adopsi teknologi EV yang meluas dan pengembangan infrastruktur".
“Di Proterra, kami fokus pada perancangan dan pembuatan solusi transit EV yang paling aman dan berkinerja tertinggi di pasar, tetapi kami juga bertekad untuk meningkatkan dan memperluas sektor ini secara keseluruhan. Kami percaya bahwa setiap orang mendapat manfaat dari platform terbuka dan pilihan pelanggan yang lebih banyak. Kami berharap keputusan ini akan mendorong lebih banyak agen transit untuk menghadirkan kendaraan yang bersih, tenang, dan bebas emisi ke jalan-jalan kota dan jalan komunitas kami,” ujar Ryan Popple, CEO Proterra.
Pihak Proterra mengatakan, bahwa sistem pengisian cepat overhead single-bladenya adalah 'teknologi pengisian on-route yang paling banyak digunakan di industri'. Sistem dapat mengisi daya bus saat berhenti saat sedang dalam perjalanan.
Proterra juga mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mulai memproduksi sistem untuk kendaraan pihak ketiga, yang menunjukkan bahwa perusahaan ingin menjadikan metode tersebut sebagai standar, yang akan membuat langkah tersebut tidak sepenuhnya altruistik, tetapi tetap menarik.