Seorang pemilik Tesla Model S rakitan 2013 dari Finlandia, merasa frustasi dengan mobil miliknya itu. Pria bernama Tuomas Katainen ini mengambil keputusan ‘gila’ dengan meledakkan EV ini dengan 30 kg dinamit.
Kekecewaan Katainen ini pun diunggahnya pada 17 Desember 2021 pada laman Youtube dan sudah ditonton 200 ribu orang.
Dalam video tersebut (dilengkapi dengan teks bahasa Inggris), diungkapkan bahwa pada awalnya pria ini mengalami masa-masa menyenangkan dengan Tesla Model S miliknya. Namun kemudian masalah mulai berdatangan saat tanda kode kesalahan muncul kluster instrumen.
Setelah sebulan berada di bengkel Tesla, sang pemilik menerima info dari Tesla bahwa mobil tidak dapat diperbaiki tanpa mengganti baterai. Dan biaya untuk baterainya sebesar $ 22.480 atau sekitar Rp 323,4 jutaan. Apesnya mobil ini sudah berumur 8 tahun sehingga berada di luar garansi.
Diduga kecewa dengan biaya yang sedemikian besar, maka sang pemilik pun memutuskan untuk meledakkan mobil tersebut di sebuah tambang dengan menggunakan 30 kg dinamit.
Sesaat setelah detonator dipencet, Tesla Model S itu pun meledak dan hancur berkeping-keping. Nyaris tak ada yang tersisa dari mobil tersebut dan nampaknnya Mr Katainen pun puas dengan hasilnya. Mungkin ia tercatat sebagai orang pertama yang meledakan Tesla di dunia.
Lepas dari cerita di atas, setidaknya kita bisa mendapat gambaran tentang sebuah EV jika sudah berumur dan telah habis masa garansinya. Terlebih untuk Tesla di mana brand ini mencoba memiliki ekosistem tertutup, di mana hampir semua hulu-hilir produksi dibuat seutuhnya oleh Tesla.