Tak perlu repot untuk didebat, Toyota merupakan salah satu pelopor bagi elektrifikasi dalam industri otomotif. Three Oval merupakan salah satu pesohor dalam industri mobil hybrid sejak era 90-an. Namun beda ceritanya saat dunia otomotif antri masuk persaingan mobil listrik murni.
Pabrikan Jepang ini justru skeptis terhadap kendaraan listrik baterai (BEV), dan hal ini tersirat kuat oleh komentar Akio Toyoda sang bos besar.
Namun demikian, untuk mengimbangi perkembangan yang ada, Toyota tetap ikut dalam persaingan mobil full elektrik. Mobil bZ4X akan jadi produk EV murni Toyota yang melenggang tahun depan. Walau jika dilihat dari kacamata otomotif, Toyota nampak tertinggal dalam hal mobil setrum murni ini.
Toyota nampaknya ingin mengambil jalan lain dengan memperkaya pilihan mobil bagi konsumennya. Dan ini nampaknya semakin kuat dengan ungkapan Kepala Riset Toyota, Gill Pratt yang diungkapkan pada Reuter.
“(Toyota) percaya pada keragaman drivetrains. Bukan tugas kami untuk memprediksi solusi mana yang terbaik atau mengatakan hanya ini yang akan berhasil,” ungkap Pratt.
Brand yang satu ini nampaknya jelas tidak ingin menempatkan semua telurnya dalam satu keranjang, sebuah langkah yang dalam beberapa tahun dari sekarang bisa terlihat sangat cerdas atau sangat pemalu dan berpikir mundur.
Langkah yang cukup beda dilakukan pabrikan lain seperti Ford dan GM berkomitmen untuk masa depan BEV murni. Tentu akan menarik untuk melihat bagaimana rencana Toyota untuk berinvestasi lebih sedikit pada mobil listrik baterai dan melakukan pendekatan yang lebih bervariasi akan terungkap.
Saat ini Toyota praktis memiliki semua jenis mobil dengan teknologi elektrifikasi seperti HEV,PHEV,BEV dan FCEV