BMW Indonesia baru saja meluncurkan model terbaru dari seri-4 coupe dan convertible untuk pasar Indonesia. Mobil baru ini digadang-gadang dapat menggoda para konsumen karena memiliki tampilan eksterior yang lebih ekstrovert ketimbang model sebelumnya.
Namun demikian, akibat krisis chip semikonduktor yang terjadi secara global. Hal ini juga ternyata berdampak pada BMW, meskipun tidak sampai membuat pabrik tutup.
Namun kendala yang dihadapi BMW Indonesia ialah ada fitur yang tidak bisa dihadirkan karena langkanya chip yang dibutuhkan tersebut. Jodie membocorkan bahwa fitur tersebut ialah wireless charging.
Meskipun bukan fitur yang sangat vital pada kendaran, namun ini merupakan penurunan kualitas, karena fitur wireless charging tergolong sudah jamak kita temui di mobil baru BMW.
"Yang terdampak itu hanya wireless charging dan itu bukan sebuah hal yang major dari sebuah kendaraan dan kami juga sudah menghadirkan beberapa planing dari jauh-jauh hari dengan menghadirkan portable sehingga konsumen tidak terganggu dengan hal itu," tambah Jodie.
Meski begitu, dia mengatakan masalah chip tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat karena sudah menjadi kendala secara global yang melibatkan banyak perusahaan, baik itu otomotif hingga teknologi.