Kita semua tahu bahwa era elektrifikasi sudah di depan mata. Namun, siapa sangka bahwa secepat mungkin, mobil berbahan bakar fosil semakin terancam.
Pasalnya Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) mengatakan proposal yang baru-baru ini dibuat oleh Uni Eropa untuk peraturan emisi Euro7 bakal mulai berlaku pada 2025.
Seperti dilansir Autocar, proposal substansial untuk peraturan Euro7 dibuat pertama kali pada Oktober 2020, oleh Konsursium Komi Eropa untuk Emisi Kendaraan Ultra Rendah, yang terdiri dari konsultan teknik.
"ACEA percaya bahwa skenario batas emisi yang ditambah dengan kondisi pengujian baru yang disarankan, pada praktiknya akan menghasilkan situasi yang sangat mirip dengan larangan kendaraan yang ditenagai mesin pembakaran internal (ICE), termasuk kendaraan hibrida," tulis ACEA, pada Desember lalu.
Hal ini memiliki implikasi luas untuk kendaraan bertenaga mesin konvensional di wilayah tersebut. Proposal yang lebih ketat untuk Euro 7, jika diterapkan membuat banyak mobil bensin dan diesel yang lebih kecil dan terjangkau secara ekonomis tidak layak untuk diproduksi.
Model performa tinggi juga dapat berada dalam ancaman serius, karena emisi harus ditekan serendah mungkin. Peraturan ini diklaim menjadi langkah besar menuju penanganan emisi gas buang tanpa dampak.
Namun, ACEA berpendapat bahwa mewajibkan penggunaan komponen yang besar dan mahal hampir tidak mungkin dilakukan di mobil kecil, dan sangat sulit diintegrasikan ke banyak mobil.