Jaguar Land Rover berhasil mencetak sejarah dengan angka pemesanan 110.000 unit dalam waktu empat bulan. Adapun Defender menjadi yang terlaris dengan torehan 29.000 unit.
"Kami senang melihat pemulihan positif yang berkelanjutan dari pandemi, dengan pertumbuhan tahun-ke-tahun di semua wilayah, menunjukkan daya tarik kendaraan Jaguar dan Land Rover," kata CEO Jaguar Land Rover, Thierry Bollore, dalam pernyataan resminya.
Bollore mengatakan, meskipun lingkungan saat ini terus menantang, perusahaannya akan terus menyesuaikan dan mengelola elemen yang berada dalam kendali kami dan memastikan bahwa Jaguar Land Rover ditempatkan dengan baik untuk menanggapi perkembangan pasar lebih lanjut. Jaguar Land Rover akan meningkatkan varian listrik pada model-model kendaraannya, dengan 12 dari 13 model memiliki opsi powertrain listrik.
Jaguar Land Rover mengakui bahwa kekurangan semikonduktor saat ini sangat dinamis dan sulit diprediksi. Berdasarkan masukan terbaru dari pemasok, Jaguar Land Rover memperkirakan kekurangan pasokan chip pada kuartal kedua yang berakhir 30 September 2021 lebih besar dari pada kuartal pertama, berpotensi mengakibatkan volume grosir sekitar 50 persen lebih rendah dari yang direncanakan.
Pada periode tiga bulan April-Juni 2021, Jaguar Land Rover Automotive melaporkan hasil keuangannya meningkat secara signifikan dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu (dampak puncak COVID), meskipun secara signifikan dipengaruhi oleh kekurangan pasokan semikonduktor yang memengaruhi otomotif global dan industri lainnya.
Penjualan ritel Jaguar Land Rover pada kuartal itu mencapai 124.537 unit kendaraan, naik 68,1 persen tahun-ke-tahun karena penjualan terus pulih dari dampak pandemi. Penjualan lebih tinggi dari tahun ke tahun di setiap wilayah utama termasuk di Inggris (+186,9%), Eropa (124,0%), Luar Negeri (71,0%), Amerika Utara (50,5%), dan China (14,0%).
Penjualan ritel dari semua keluarga model meningkat dari tahun ke tahun, dipimpin oleh model Range Rover dan Defender. Kendaraan listrik menyumbang 66,0 persen dari penjualan ritel Jaguar Land Rover, terdiri dari 2,0 persen BEV (berbasis baterai), 6,5 persen PHEV (plug-in hybrid), dan 57,1 persen MHEV (Mild Hybrid Electric Vehicle).
Pada periode itu, pendapatan Jaguar Land Rover tercatat 5,0 miliar euro, 73,7 persen lebih tinggi dari periode sama tahun lalu, mencerminkan pertumbuhan tahun-ke-tahun 72,6 persen atau 84.442 unit lebih banyak, meskipun masih lebih rendah dari target karena kendala pasokan semikonduktor.