Sepertinya Hyundai menetapkan langkah untuk bermain lebih dalam untuk mobil dengan energi terbaharukan. Langkah ini pun menggambil konsekuensi dengan dihentikannya pengembangan mesin konvensional atau internal combustion engine (ICE).
Gelagat pertama adalah dihentikannya pengembangan mesin diesel baru awal tahun ini dan pabrikan mobil asal Korea Selatan kian merapatkan barisan untuk memangkas peran mesin bakar dalam jajaran produknya
Menurut laporan Reuters, Hyundai Motor Group akan memangkas jumlah mesin pembakaran internal (ICE) sebesar 50%. Ini untuk membebaskan sumber daya yang dapat diinvestasikan Hyundai dalam kendaraan listrik. Informasi dari orang dalam Hyundai, langkah tersebut seharusnya telah disetujui oleh manajemen puncak sebagai awal Maret silam.
Kabar tentang rencana Hyundai untuk memangkas jajaran mesin bakar ini tidak mengherankan. Dengan adanya sub-merek Ioniq EV dari produsen mobil Korea itu, mereka berencana untuk segera meluncurkan lebih banyak kendaraan listrik.
Saat ini, mereka sekarang memiliki Ioniq 5 didedikasikan sebagai crossover EV pertama mereka. Di masa depan, mereka akan meluncurkan Ioniq 6 dan Ioniq 7 yang akan menjadi sedan elektrik dan SUV besar pertama merek tersebut.
Pada 2025, Hyundai berencana menjadi
Di bawah Strategi perusahaan 2025, Hyundai menjadi penyedia solusi mobilitas pintar melalui dua pilar inti. Pertama, perangkat mobilitas pintar dan kedua adalah layanan mobilitas pintar.
Pabrikan berlogo H miring ini menargetkan demografi yang lebih muda pada kendaraan full elektrik (BEV) dengan banderol yang terjangkau. Pada 2025, Hyundai menargetkan untuk menjual 670.000 EV setiap tahun (560.000 BEV dan 110.000 FCEV).
Dengan memangkas jajaran ICE, pembuat mobil Korea akan berakselerasi pada pembuatan kendaraan ramah lingkungan seperti EV ataupun FCEV.
Hyundai punya ambisi di manan pada tahun 2040 telah sepenuhnya menjadi pabrikan mobil dengan teknologi elektrifikasi.