Toyota Motor Corp menggandakan perkiraan laba operasi setahun penuh seiring dengan pulihnya penjualan kendaraan di China dari tekanan pandemi virus corona awal tahun ini, yang berkontribusi pada penurunan 24 persen dalam pendapatan kuartal kedua.
Seperti dilansir Reuters, Toyota mengatakan sekarang perusahaan mengharapkan laba operasi 1,3 triliun yen (12,6 miliar dolar AS) untuk tahun ini hingga Maret 2021, naik dari 500 miliar yang diperkirakan sebelumnya.
Keuntungan operasional untuk tahun keuangan sebelumnya adalah 2,47 triliun yen. Itu melampaui perkiraan rata-rata 1,25 triliun yen untuk laba setahun penuh dari 26 analis yang disurvei oleh Refinitiv.
Untuk kuartal kedua, dari Juli hingga September, laba operasi turun menjadi 506 miliar yen dari 662,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, menurut perhitungan Reuters, karena penjualan turun di tengah dampak virus corona secara global.
Secara keseluruhan penjualan kendaraan di China pada bulan September meningkat 12,8 persen, kenaikan bulanan keenam berturut-turut, meskipun penjualan masih 6,9 persen lebih rendah dari waktu yang sama tahun sebelumnya. Toyota telah melihat permintaan di China meningkat untuk mobil listrik dan merek mewah Lexus.
Seorang eksekutif senior Toyota di China mengatakan pada bulan September bahwa penjualan global tahunan kendaraan listrik dapat mencapai 5,5 juta pada tahun 2025, lima tahun lebih awal dari yang direncanakan semula.