Pengamat otomotif sekaligus akademisi dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu memprediksi bahwa penjualan kendaraan baru dan bekas hingga akhir tahun ini akan cenderung stagnan.
"Proyeksi penjualan kendaraan baru dan juga kendaraan bekas sampai akhir tahun 2020 cenderung tetap stagnan," kata Yannes dalam wawancara virtual kepada awak media, Minggu (20/9).
Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah adaptasi masyarakat terhadap kebijakan yang pada akhirnya akan ikut andil ke masalah daya beli mereka.
"Hal ini dikarenakan, masyarakat membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa membangun daya belinya kembali seperti sediakala," ujar Yannes.
Ia pun memberikan gambaran, dimana saat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap satu diberlakukan pada pertengahan April 2020, semua sektor termasuk otomotif terdampak turun di bulan Juni.
Lalu, di awal September 2020 sudah mulai lagi ada kebijakan baru PSBB tahap dua, walaupun terjadi hanya di sebagian wilayah saja.
"Jika model kebijakan, strategi komunikasi, dan cara persuasinya tetap sama, bukan tidak mungkin kita akan mengulangi hal yang sama dalam skala yang semakin berat. Semoga itu tidak terjadi," kata akademisi ITB itu.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis laju industri otomotif bakal melesat pada semester II tahun ini, kendati sektor tersebut terdampak pandemi COVID-19.