Ada dua kejadian yang menarik yang berhubungan dengan KIA Sonet dalam waktu belakangan ini. Pertama data yang dibeberkan di NJKB DKI, di mana tercantum informasi bahwa KIA Indonesia telah mendaftarkan Sonet dan tertulis sebagai KIA Sonet 1.5 AT dan KIA Sonet 1.5 MT. Kedua, unit prototipe yang syarat dengan balutan stiker kamuflase yang kemarin ‘gentayangan’ di jalanan ibukota.
Keduanya seakan merupakan kode keras bahwa kehadiran mobil ini tinggal menghitung hari saja.
Ini yang menarik, jika mengukur dari kondisi yang ada di Indonesia maka jika KIA Indonesia memasukkan jenis mesin diesel sebagai jantung Sonet di Indonesia maka unit yang dibuat di India ini saat ini mengasup standar emisi Bharat VI yang boleh disetarakan dengan Euro 6. Artinya tidak akan matching dengan Indonesia yang saat ini masih menggunakan standar emisi Euro 2 dan baru akan diupgrade ke Euro 4 yang justru diundur pelaksanaannya hingga 2022.
Bisa saja mesin diesel Sonet diturunkan standar emisi menjadi Euro 2, namun akan menimbulkan biaya tambahan yang bisa saja cukup besar untuk penyesuaian lantaran Euro 2 untuk mesin diesel saat ini pun sudah menjadi minoritas di dunia. Dan selain itu mesin diesel untuk segmen ini bukan hal yang cukup memiliki fans besar di Indonesia. Ambil saja Suzuki Ertiga Diesel atau Chevrolet Spin Diesel yang kurang mendapat sambutan antusias dari khalayak. Bisa dibilang diesel tidak realistis dalam hal ini.
Apakah mungkin mesin 1.500 cc yang akan dijejalkan pada Sonet Indonesia tersebut bergenre bensin?
Bisa saja terjadi lantaran saat ini KIA punya jenis mesin tersebut yakni Smartstream 1.5 yang sudah mulai dikenalkan pada KIA Seltos pada 2019 silam (jadi option di beberapa negara) ataupun mulai dipakai ada Hyundai Creta dan Accent pada 2020 ini.
Sepertinya mesin ini lebih masuk akal dan lebih sesuai dengan ‘kultur’ pasar di Indonesia. Yeah…..tapi itu sekedar spekulasi saja sejauh ini.
Melongok pada spesifikasi KIA-Hyundai International, Mesin Smartsteam G1.5 Mpi merupakan mesin 4 silinder naturally aspirated dengan letupan daya 115 PS /6.300 rpm dan torsi 144Nm/4.500 rpm. Mesin ini matching dengan Euro 4 hingga 6 yang artinya cocok dengan kondisi bensin di Indonesia.
Nah….Apakah mesin ini yang akan hadir di Indonesia? Kita belum tahu jawabannya lantaran pihak PT Kreta Indo Artha selaku pemegang merek KIA di Indonesia masih bungkam.
Sabar…tunggu tanggal mainnya.