Airbag Takata diketahui telah menyebabkan masalah. Peranti keselamatan ini justru membahayakan orang ketika berfungsi melindungi saat terjadi kecelakaan.
Baru-baru ini, pabrik Honda mengkonfirmasi kematian ke-17 di AS akibat inflator airbag Takata yang rusak. Dikutip dari reuters.com (4/10), pabrikan Jepang itu telah melakukan inspeksi dengan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) Amerika Serikat.
Dikonfirmasikan, pada tanggal 20 Agustus 2020 airbag Takata telah menghilangkan nyawa pengemudi Honda Civic keluaran tahun 2002. Pengemudi yang tewas bukanlah pemilik terdaftar dari Honda Civic tersebut. Honda juga tidak dapat memastikan apakah pengemudi itu mengetahui bahwa airbag mobil itu belum diperbaiki.
Honda mengatakan Civic 2002 telah ditarik kembali sejak Desember 2011 untuk penggantian inflator airbag depan pengemudi. Sementara itu pada tahun 2014 dilakukan recall untuk airbag di depan penumpang.
Honda juga sudah mengirim lebih dari 15 surat pemberitahuan penarikan melalui pos selama delapan tahun kepada pemilik terdaftar kendaraan tersebut sebelum kecelakaan ini terjadi. Selain surat, Honda juga melakukan berbagai upaya untuk menghubungi pemilik kendaraan.
Airbag Takata yang cacat menyebabkan terjadinya pecahan logam ketika aktif. Korban ini menjadi yang ke-17 di AS sejak pertama kali ditemukan pada tahun 2009. Airbag Takata menyebabkan kematian di 15 mobil Honda dan 2 di mobil Ford.
Total secara global airbag Takata telah merenggut 26 nyawa. Selain itu ada 290 orang yang mengalami cedera luka.
Pada bulan Agustus, Honda setuju untuk membayar USD 85 juta untuk menyelesaikan penyelidikan sebagian besar negara bagian AS atas penggunaan inflator Takata yang rusak.