Setelah Wuling mengajak kami mencoba Almaz di sirkuit Sentul, Jawa Barat, Januari lalu, kali ini kesempatan serupa berhasil kami dapatkan. Namun yang menarik tantangannya kini berbeda, karena kami mencoba SUV baru tersebut dari Bandung hingga Pangandaran, Jawa Barat.
Ajakan tersebut langsung kami terima dengan senang dan tentunya kami maksimalkan guna menghilangkan penasaran kami terhadap performa dan konsumsi bahan bakar Wuling Almaz.
Berbekal mesin DOHC DVVT 1.451 cc Turbo yang mampu memuntahan daya 140 PS/5.200 rpm dan torsi 250Nm/1.600-3.600 Rpm saat di jalan tol menuju Cileunyi kecepatan tertinggi kami menyentuh angka 150 km/jam. Dan dalam kondisi tersebut lingkar kemudi kami dapati masih stabil.
Keluar Cileunyi, kami pun mengambil arah Tasikmalaya melewati jalur Nagreg, nah di sini performa mesin Almaz benar-benar teruji. Seperti layaknya SUV Eropa yang tangguh, tanpa kesulitan kami bisa melahap tanjakan tinggi dengan mudah.
Bahkan tidak ada kendala berarti saat menggeber Almaz mendaki, hanya terasa ada sedikit jeda pada transmisi CVT-nya, dan menurut kami itu masih dalam batas wajar.
Setelah berkendara kurang-lebih 6 jam, akhirnya kami mencapai bibir pantai Pangandaran. Saat berhenti, kami mencatat telah menempuh jarak sejauh 231,8 km. Dan yang mengejutkan lagi, meski Almaz kami siksa melewati tanjakan curam dengan injakan pedal gas yang menyentak dan kecepatan yang tidak konstan, namun konsumsi bahan bakar hasil kombinasi tol dan non tol masih tergolong baik yaitu 8,5 km/liter. Angka tersebut berdasarkan yang tersaji di MID.
Salut dengan kinerja mesin turbo yang dihadirkan Wuling untuk Almaz. Untuk SUV yang dibanderol Rp 318,8 juta (OTR) Jakarta, Almaz terasa sangat layak untuk dimiliki.