Problematika konsep mobil listrik di Indonesia seakan belum usai. Skema pajak yang masih bersifat wacana membuat para Agen Pemegang Merek seolah belum berani untuk memasarkan produk mobil listrik ke Indonesia secara jor-joran.
Hal tersebut rupanya juga dialami oleh BMW Group Indonesia. Mereka merasa bahwa memasarkan mobil listrik di Indonesia masih sulit.
"BMW sangat mendukung itu karena pasti akan menjadi prestasi untuk Indonesia, tapi yang menjadi concern ini yang langsung ke kendaraan listrik (full electric vehicles) dan ini menurut kami masih sulit," ujar Vice Presiden of Corporate Communication BMW Group Indonesia saat diwawancarai di Jakarta Barat (7/2).
Meski demikian, mobil ‘setengah listrik’ dari BMW telah dipasarkan di Indonesia meski payung regulasinya yang belum jelas. “BMW i8 Coupe dan i8 Roadster kita sudah luncurkan di Indonesia berdasarkan pengalaman kami masih ada keraguan untuk mengarah ke full electric, dan apabila payung regulasi sudah ada kita harus lihat lagi, detailnya seperti apa," tambah Jodie.
"Jumlah pelanggan yang ada di Indonesia itu apakah cukup menguntungkan untuk BMW untuk berinvestasi memproduksi kendaraan di Indonesia. Saat ini saja belum bisa dipastikan berapa banyak, maksudnya saat ini belum ada yang bisa meyakinkan kita untuk investasi," tutupnya.
Tak heran jika produk mobil Hybrid seperti BMW i8 dikenakan harga jual yang mahal. Hal tersebut dikarenakan beban pajak yang dikenakan lebih pada mobil tersebut dikarenakan memiliki 2 tenaga penggerak.