Mobil Super atau supercar seperti lansiran Lamborghini, Ferrari atau McLaren tentunya memiliki harga yang fantastis. Namun bagi sang pemilik, selain performa yang tinggi, mobil tersebut tentunya memiliki nilai prestis tersendiri.
Namun meski harga jualnya tinggi, rupanya tak semua pembeli supercar membeli dengan cara tunai. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Rudy Salim selaku Presiden Direktur Prestige Image Motorcars, salah satu Importir Umum yang rajin memasukkan supercar berbagai merek.
“Untuk yang membeli supercar secara leasing itu 50-50 porsiannya dengan yang membeli tunai,” ucap Rudy saat ditemui di dealer Prestige, Pluit, Jakarta pada Kamis (23/8) lalu.
Menariknya, tanda jadi pembelian supercar berbeda dengan tanda jadi mobil biasa. Calon pembeli harus menggelontorkan kocek yang cukup tinggi untuk melakukan tanda jadi mobil mewah tersebut.
“Dahulu sebelum ditetapkan PPnBM, leasing masih bisa terima DP 30%. Sekarang minimal DP 50% sampai 70%. Jadi sebenarnya lebih baik ambil (membeli) secara tunai karena harganya hampir setara,” tambahnya.
Masih menurut Rudy, cicilan mobil super memiliki jangka waktu yang hampir sama dengan mobil biasa. “Leasing bisa dengan jangka waktu 1 sampai 4 tahun dan termasuk asuransi,” tutup Rudy.
Jadi, berminat menyicil supercar incaran Anda?