Kali ini OtoDriver bersama Om Mobi dan Ridwan Hanif memutuskan untuk melakukan sebuah perjalanan selama 3 hari yang dimulai dari BSD, Tangerang Selatan dan berakhir di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu destinasi kota wisata yang paling sering dikunjungi. Asyiknya, perjalanan kali ini kami dibekali dengan sebuah SUV yang tersohor, Toyota Fortuner TRD Sportivo. Mengapa SUV ini?
Alasannya sederhana, apalagi kalau bukan karena ground clearance tinggi yang membuat kami merasa aman ketika harus melewati medan buruk. Selain itu, Fortuner yang kami gunakan dibekali mesin diesel yang tenaganya mencapai 147 dk dengan 400 Nm torsinya. Figur ini terbilang lebih dari cukup untuk sekedar menyusul bis dan truk-truk besar yang menguasai mayoritas jalur pantura. Rasa aman yang luar biasa juga kami rasakan mengingat jaringan servis Toyota yang tersebar luas di Indonesia.
Fajar pun mulai nampak, tiba waktunya kami melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya, ya! Semarang, Jawa Tengah. Ekspektasi kami terhadap Toyota Fortuner TRD Sportivo terjawab dalam rute menuju kota Lunpia tersebut. Fitra Eri menyebutkan bahwa bantingan suspensi Fortuner cukup memadai, tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu empuk hingga harus mengorbankan pengendaliannya.
Hal paling mengasyikkan adalah soal fasilitas yang berhasil menghibur kejenuhan kami selama perjalanan, sebut saja fitur navigasi, infotainment lengkap, laci pendingin di bagian depan, serta Eco Mode yang membantu kami dalam mengirit penggunaan bahan bakar. Belum lagi kabinnya yang lega untuk menunjang kenyamanan sepanjang perjalanan.
Menjelang tengah malam akhirnya kami pun tiba di Semarang setelah harus terjebak macet. Kami segera menyambangi Toko Oen yang menjadi salah satu destinasi wajib dan paling legendaris di kota ini. Setelah cukup beristirahat, kami meneruskan perjalanan kembali untuk segera menuju Yogyakarta. Sekali lagi performa dan ketangguhan Toyota Fortuner TRD Sportivo benar-benar diuji melewati jalan berkelok dan berbukit. Mudah saja bagi Fortuner untuk sekedar melibas jalan berlubang atau saat harus menyalip kendaraan-kendaraan besar di kondisi jalan penuh tanjakan pada rute ini.
Sore harinya kami tiba di Yogyakarta dan menjadi akhir sekaligus penutup dari perjalanan seru kami bersama Fortuner. Awalnya, rasa pesimis soal konsumsi BBM setelah digeber habis-habisan sepanjang rute Semarang-Yogyakarta sempat hinggap di benak kami. Namun, rasa khawatir tersebut sontak hilang ketika mengintip MID pada menu 'avg.' consumption yang menunjukkan angka 12,7 km/liter.