Sebuh tim dari Universitas Gadjah Mada ( UGM) Yogyakarta berhasil meraih gelar juara dalam kompetisi inovasi teknologi Shell Ideas360 di London Inggris, Kamis (5/7). Kemenangannya tersebut adalah berkat sebuah konsep mobil pintar berbahan bakar limbah plastik.
Tim Smart Car MCS (Microalgae Cultivation Support) yang terdiri dari Thya Laurencia Benedita Araujo, Herman Amrullah, dan Sholahudin Al Ayyub berhasil menyingkirkan kontestan yang berasal dari negara besar lainnya seperti Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Perancis, dan Australia, serta negara-negara lain.
Ide membuat kendaraan berbahan bakar plastik ini muncul dari pemberitaan bahwa Indonesia adalah produsen sampah plastik terbanyak kedua di dunia setelah Tiongkok. Diberitakan, setiap orang dapat memproduksi sampah plastik hingga 2,5 kilogram setiap harinya dan sekitar 90 persen sampah berakhir di tempat sampah dan mencemari lingkungan.
Lantas bagaimana proses membuat sampah plastik dapat menjadi bahan bakar? Dijelaskan Smart Car MCS ini didesain dengan reaktor pirolisis yang dapat menampung sebanyak 2 kilogram sampah plastik. Proses pirolisis adalah proses degradasi plastik menggunakan panas suhu tinggi tanpa adanya oksigen. Panas datang dari gas buang knalpot mobil yang suhunya dapat mencapai di atas 400 derajat Celcius.
Mobil ini juga dilengkapi dengan teknologi Microalgae Cultivation Support (MCS) yang digunakan untuk mengurangi jumlah CO2 gas buang pada kendaraan. Pengembangan kendaraan konsep ini tidak hanya dapat memproduksi bahan bakar dan biofuel, namun juga mengurangi persoalan sampah dan berakibat lingkungan yang semakin baik. Dari konsep yang dibuat, dua kilogram sampah plastik dapat diolah menjadi 2,2 liter BBM. Plastik yang bisa digunakan adalah botol-botol maupun plastik bening.
Juri kompetisi Chris Brauer, yang merupakan direktur inovasi dari Universitas London, mengungkapkan ide tim Smart Car MCS ini sangat dekat dan relevan. "Inovasi ini sangat kuat karena bisa digunakan langsung oleh orang-orang terdekat mereka. Jika diwujudkan, teknologi ini bisa mengubah perilaku kita dan menjaga pemeliharaan lingkungan. Selain itu dengan teknologinya mereka langsung bisa mencari konsumen sementara peserta lain lebih fokus untuk bisnis," ucap Chris Brauer selaku Direktur Inovasi dari Universitas London sebagai juri kompetisi.
Tim Smart Car MCS menjadi satu-satunya tim mahasiswa Indonesia yang sukses mencapai tahap final dan menjadi juara sejak pertama kali kompetisi ini diadakan tahun 2013. Tim mahasiswa UGM ini dapat berbangga hati karena konsep kendaraan mereka menjadi juara dengan menyingkirkan 3.363 gagasan yang diseleksi melalui tiga tahap.