Sebelum adanya seremonial penyerahan mobil listrik Mitsubishi untuk Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada Senin (26/2) lalu, Nissan lebih dahulu melakukan acara sejenis. Tentunya dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Nissan Indonesia menyilakan sang Menteri mencoba Nissan Note e-Power di daerah BSD, Tangerang Selatan, November 2017 lalu.
Memang, para pabrikan seolah berlomba memamerkan teknologi unggulan masing-masing di hadapan Kemenperin demi menyongsong era mobil listrik, atau setidaknya mobil bermesin konvensional ramah lingkungan.
Menteri Airlangga pun tak menampik bahwa para pabrikan banyak yang menawarkan kerjasama dalam mewujudkan mobil ramah lingkungan. "Yang minat itu tidak hanya Mitsubishi, (pabrikan) lain juga yang ada di sini berminat, apakah itu Toyota, BMW, Nissan, bahkan juga untuk kendaraan komersial,” ujar Airlangga saat konferensi pers di kantor Kemenperin, Jakarta.
Bahkan kubu Toyota diberi amanat langsung oleh Presiden Joko Widodo mengenai percepatan mobil listrik pada Maret 2017 ketika Warih Andang Tjahyono naik jabatan menjadi presiden direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan datang bertemu Presiden di Istana Negara.
Bicara pabrikan tentu muaranya tak lepas dari penjualan. Namun terlepas dari isu strategi para pabrikan mendekati pemerintah dalam menyodorkan mobil listrik dan ramah lingkungan, Kemenperin mengaku tetap mempercepat pengembangan produksi mobil ramah lingkungan.
Skema yang dimaksud Kemenperin adalah mobil beremisi karbon rendah alias Low Carbon Emission Vehicle yang disingkat LCEV. "Untuk itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada Mitsubishi atas kerjasama dalam rangka studi bersama dan sosialisasi penggunaan mobil listrik di Indonesia. Kami berharap kerjasama ini menjadi sebuah langkah positif dalam mempercepat pengembangan teknologi industri otomotif nasional yang ramah lingkungan dengan emisi karbon rendah,” tutur Airlangga.
Walau menyebut dimulainya era mobil ramah lingkungan hendak dipercepat, namun Airlangga belum bisa memastikan kapan dimulainya era ini. Sebab, pajak dan intensif yang disebut-sebut jadi salah satu faktor dimulainya era mobil listrik dan ramah lingkungan belum ada kepastiannya.