Walaupun banyak orang yang mengeluhkan soal aturan ganjil-genap selama adanya gelaran Asian Games 2018, namun ternyata timbul beberapa hal positif atas diberlakukannya peraturan ini. Menurut Badan Pengelola Transportasi Jakarta, kebijakan ganjil genap ini memperlihatkan tren yang positif.
"Trennya positif, tidak hanya soal uraian kemacetan, tapi dampak lain juga. Misal soal VC ratio di jalan arteri, peningkatan kecepatan pada ruas-ruas ganjil-genap, peningkatan penumpang transportasi umum, sampai tren soal emisi atau CO2," kata Bambang Prihartono selaku Kepala Badan Pengelola Transportasi Jakarta yang dikutip dari Kompas.com.
Menurut data evaluasi, sejak pertama kali dimulai dari masa sosialisasi hingga minggu keenam pada 10 Agustus 2018 lalu, rata-rata jalan arteri yang diberlakukan ganjil-genap mengalami penambahan kecepatan. Contoh di jalan MH. Thamrin dari semula hanya memiliki rata-rata kecepatan 10,84 km/jam kini menjadi 30,33 km/jam, begitu juga di Jalan Jenderal Sudirman yang semula 22,26 km/jam menjadi 33,62 km/jam.
Bahkan disimpulkan pula total kecepatan rata-rata kendaraan pada tiap-tiap wilayah yang diberlakukan ganjil-genap naik hingga 44,08 persen. Sementara untuk VC ratio rata-rata usai minggu keenam perluasan ganjil-genap turun 20,37 persen, begitu juga untuk CO2 yang turun 20,30 persen.
Melihat hal ini langsung timbul pertanyaan apakah dampak positif dari ganjil-genap akan ditetapkan seterusnya walaupun kegiatan Asian Games 2018 telah selesai?
"Untuk pembahasan itu nanti akan ada evaluasi lagi, yang pasti kita juga akan berfikir dari dampak sosialnya juga bagi masyarakat. Nanti tunggu kabar berikutnya saja ya," kata Bambang.