Di 2008 lalu Honda membuat gebrakan dengan melansir kendaraan fuel cell mereka bernama Clarity. Mobil ini meminum hidrogen, lantas direaksikan menjadi energi listrik untuk menggerakkan kendaraan.
Kini, sembilan tahun setelah peluncurannya, Honda membuat Clarity dengan teknologi Plug-In Hybrid. Artinya ia kembali memakai mesin bensin yang dibantu baterai untuk menggerakkan kendaraan. Baterai ini juga bisa diisi lewat wall charger untuk menambah daya tempuh tanpa mesin bensin.
Honda Clarity PHEV
Mobil ini menggunakan mesin 1.500 cc Atkinson Cycle empat silinder i-VTEC serta E-CVT dengan kapasitas lima penumpang yang akan dipasarkan di Amerika dan Eropa.
Tersedia tiga mode berkendara di mobil ini. EV Drive Mode digunakan saat kondisi baterai berada di atas level tertentu sehingga memungkinkan pengendaraan berkecepatan tinggi, sedangkan Hybrid Drive Mode digunakan saat level baterai rendah sehingga mesin dioperasikan pada zona efisiensi tinggi. Engine Drive Mode digunakan saat melaju dalam kecepatan tinggi dengan melibatkan kopling dan mesin secara langsung sehingga menghasilkan mesin dan transmisi yang efisien.
Selain itu, Honda Clarity PHEV berhasil meraih nilai tertinggi untuk jarak jelajah mesin listrik (all-electric range) terjauh di kelas mid-size plug-in berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Environment Protection Authority (EPA) di Amerika Serikat. Berdasarkan penilaian tersebut, Honda Clarity PHEV mampu menempuh jarak sejauh 47 mil (75.6 km) dalam sekali pengisian baterai penuh.
Meski begitu Clarity tetap memiliki varian Fuel Cell dan full elektrik, karena mereka percaya masa depan ada di kedua teknologi itu. Tapi memang untuk sekarang belum semua negara siap. Saat ini stasiun pengisian hidrogen untuk umum ada di Jepang dan Amerika namun jumlahnya masih terbatas.
Nah, Honda sekarang akan memasarkan Clarity PHEV di Jepang, Amerika Serikat dan Eropa. Jadi Indonesia sepertinya belum dapat jatah.