Konsumen truk di sektor tambang dan bisnis logistik memiliki karakter berbeda. Karenanya, jenis truk yang mereka butuhkan pun juga berbeda. Hal demikian membuat agen pemegang merk harus pintar meresponnya dengan menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan.
Wilda Bachtiar, Manajer Marketing PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), agen pemegang merek kendaraan Tata Motors di Indonesia mengatakan, pengusaha truk tambang menginginkan truk dengan karakter tangguh, kuat, bisa mengangkut muatan berat, selain kemudahan mendapatkan suku cadang.
istimewa
"Setiap segmen market memiliki kebutuhan berbeda. Misalnya, untuk tambang mengutamakan daya angkut, bisa membawa muatan berat, dan BBM boros tak masalah. Tapi untuk pemain di bisnis logistik, mereka menginginkan truk yang irit bahan bakar dan bisa membawa muatan dengan volume besar," ungkapnya.
Wilda menambahkan, bagi pengusaha angkutan, keputusan membeli sebuah merk truk ibarat mengambil keputusan menikah. "Mereka akan memastikan layanan after sales-nya bagus atau tidak. Karena truk dipakai untuk mendukung kelancaran bisnisnya, saat truk rusak, layanan after sales harus bisa on call untuk perbaikan," paparnya. Persyaratan semacam itu umumnya diajukan oleh calon pembeli truk dari kalangan fleet (perusahaan) yang membeli armada lebih dari satu unit.
Menyikapi hal tersebut, kata Wilda, pihaknya selama satu tahun lebih membangun jaringan after sales untuk kendaraan niaga Tata Motors yang dipasarkan di Indonesia. Jerih payah itu menurutnya menuai hasil. "Sepanjang 2016, kepercayaan customer terhadap kendaraan Tata Motors tumbuh. Customer dari kalangan fleet mulai percaya pada produk kita," ungkapnya.
Wilda menambahkan, bisnis tambang membutuhkan investasi yang sangat besar untuk pengadaan armada. Mereka biasanya butuh waktu untuk menentukan akan memilih kendaraan apa selain juga menunggu tren membaiknya harga jual komoditi mereka di pasar.
Tren harga komoditi tambang seperti batubara saat ini mulai menunjukkan tren perbaikan meski belum stabil. Begitu juga harga komoditi perkebunan seperti minyak sawit mentah (CPO).
Jika tren harga jual komoditi ini di pasar internasional terus membaik, diyakini permintaan truk untuk kedua sektor usaha tersebut juga akan kembali bergairah setelah tiga tahun terakhir ini lesu. Mengantisipasi membaiknya permintaan dunia usaha terhadap truk jenis ini, TMDI dalam waktu dekat akan meluncurkan truk Tata Prima 2528 di ajang motor show.