Pak Slamet adalah sosok pekerja ulet. Dia merintis usaha Karoseri Bus Langgeng Jaya di Kecamatan Bareng, Jombang, benar-benar dari nol. Karoseri bus hanya satu bidang usaha yang boleh dibilang sudah sukses saat ini. Di luar itu, Pak Slamet juga memiliki usaha persewaan bus serta bisnis jual-beli bus.
Pak Slamet rajin membeli bus-bus bekas dari pengusaha lain untuk kemudian dia perbaiki kondisi fisiknya yang digarap di karoserinya sendiri. Setelah selesai diperbaiki, dia jual.
istimewa
Langkah ini masih terus Pak Slamet jalankan sampai sekarang meskipun usaha karoseri busnya semakin berkembang dan kini menyiapkan workshop kedua di daerah dekat perbatasan Jombang dan Kediri.
"Untuk meng-cover karyawan, ayah menyiasati dengan membeli bus-bus dari luar Jawa kemudian dire-body sendiri, kemudian dijual. Kalau belum laku, busnya dijalankan sebagai bus pariwisata," tutur Ria Rizki Wardani S Kom M MT, putri Pak Slamet yang kini menjabat sebagai General Manager CV Karoseri Langgeng Jaya.
Di bisnis jual-beli bus, stok unit bus Pak Slamet yang siap dijual lagi saat ini sebanyak dua unit. Dua unit lainnya sedang tahap peremajaan bodi. Sambil menunggu calon pembeli yang cocok, dua unit bus ini dijalankan untuk usaha charteran untuk menambah penghasilan.
"Ayah saya kalau punya unit bus cepat banget lakunya," ungkap Ria sembari menambahkan, untuk urusan jual-beli bus, Pak Slamet masih menangani sendiri secara langsung. Sementara, untuk bisnis penyewaan bus, saat ini ditangani oleh Ria dibantu satu staf pemasaran yang bertugas mencarikan order sewaan.
istimewa
Awal tahun 2017 ini Pak Slamet sedang menggarap proyek pribadi, yakni membuat satu unit bus jangkung dengan dek tinggi atau populer dengan sebutan bus SHD (super high deck). Proyek lainnya yang sedang digarap adalah pembuatan satu unit bus medium. "Semuanya masih dalam proses," kata Ria.
Saat ini, Karoseri Langgeng Jaya mempekerjakan sekitar 28 orang karyawan dengan sistem harian. Ada juga 10 orang karyawan lagi yang dipekerjakan dengan sistem borongan.
Saat pesanan pembuatan atau peremajaan bus sedang meningkat tajam, Langgeng Jaya biasanya menambah lagi karyawan borongan. "Saat seperti itu biasanya kita sampai menolak permintaan karena keterbatasan kapasitas," ungkap Ria.
"Namanya punya usaha yang sudah punya tanggungan karyawan, otomatis kita punya tanggung jawab juga kepada keluarga karyawan yang menggantungkan hidupnya sama karoseri kita. Sedikit banyak doa dari istri dan anak-anak karyawan juga ikut berperan membantu berkembangnya usaha ini," ungkap Ria.