Mitsubishi dikabarkan menunda pengembangan generasi baru crossover andalannya, Outlander dan Outlander Sport. Padahal keduanya adalah produk unggulan Mitsubishi di Amerika Serikat.
Menurut yang diberitakan Autonews.com (21/3), pengembangan keluarga Outlander ini tengah stagnan. Hal ini disebut karena merek berlogo tiga berlian ini sedang mencari rumusan berbagi komponen dengan Nissan. Informasi ini sendiri didapat dari salah satu merek pemasok komponen pilihan aliansi Nissan dan Mitsubishi.
Tujuannya dari upaya tersebut merupakan cara mempermudah kedua merek agar bisa menggunakan basis serupa dari setiap tiap model. Tapi keduanya juga seperti berniat membuat mobil yang berbeda di mata konsumen. Sekali lagi, nantinya tak menutup kemungkinan "Outlander" versi Nissan akan jadi alternatif baru selain yang dijual Mitsubishi.
Carlos Ghosn disaat mengambil alih posisi nahkoda Mitsubishi memang bertujuan untuk berhemat sampai 49 miliar Yen atau Rp 5,79 triliun di 2017. Dan salah satu caranya adalah kegiatan manufaktur dengan berbagi basis produk, berkombinasi untuk urusan belanja dan cara lain yang bisa menekan biaya.