Mercedes-Benz sebenanrnya memiliki banyak varian yang berteknologi hybrid. Mereka berharap mobil-mobilnya ini bisa masuk ke pasar Indonesia agar masyarakat bisa menikmatinya dan membuat familar teknologi ramah lingkunga ini.
Namun tampaknya niat dari Mercedes-Benz Indonesia ini tidak mendapatkan banyak dukungan dari pemerintah karena pengenaan pajak yang lebih mahal. Sebab diketahui pajak yang dibebankan untuk sebuah mobil hybrid tergolong mahal karena dianggap memiliki dua mesin.
Mercedes-Benz C350e
Hal ini jelas membuat pihak Mercedes-Benz sempat enggan untuk menghadirkan varian hybrid karena dianggap tidak memberikan keuntungan untuk konsumen Indonesia. Tapi kini mereka akan ambil langkah berbeda.
"Mobil hybrid itu sebenarnya memberikan banyak benefit bagi banyak pihak. Konsumsi BBM yang efisien, tenaga yang besar serta dipastikan memiliki emisi yang sangat rendah. Di negara - negara lain, pemerintahnya memberikan insentif untuk produsen yang menjual mobil hybrid. Beda dengan Indonesia yang saat ini masih menghitungnya dengan beban pajak mobil yang memiliki dua mesin," Hari Arifianto, Deputy Director Marketing Communication PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia kepada OtoDriver (9/6). Tapi di lain sisi, Hari membisikkan rencana mereka memperkenalkan produk hybrid ke Indonesia
Salah satu produk hybrid Mercedes-Benz adalah C350e plug-in hybrid yang rencananya akan diboyong oleh Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) untuk dipamerkan di GIIAS 2017. "Kami akan memarken C350e untuk memberi tahu banyak orang bahwa kami juga punya varian hybrid dan kami juga siap untuk merakitnya secara lokal nantinya jika pemerintah mendukung," tambah Hari.
Sebagai informasi, C350e dipersenjatai dengan mesin konvensional 2.000 cc empat silinder turbo bertenaga 211 dk dengan torsi 350 Nm. Mesin ini digabungkan dengan sebuah motor listrik berkapasitas 60 kWh akan membuatnya mampu memiliki total tenaga 279 dk dengan torsi total 600 Nm. Karena ia sebuah plug-in hybrid, artinya baterai bisa diisi ulang di rumah dan memungkinkan mobil berjalan hanya dengan listrik sejauh beberapa puluh kilometer sebelum mesin menyala.
Mari kita tunggu mobil ini di GIIAS 2017.