Mazda CX-5 generasi baru resmi meluncur di Los Angeles, Amerika Serikat pada November 2016 lalu. Namun secara visual, CX-5 generasi terbaru itu seperti tak punya perubahan signifikan.
Apalagi mesin yang diusung juga bukan tipe baru, masih pakai opsi 2.000 cc dan 2.500 cc yang dipakai di generasi CX-5 saat ini. Bahkan ia juga tak pakai turbo seperti yang ramai diprediksi sebelumnya.
Menurutnya, CX-5 model baru tersebut telah dirancang sedemikian rupa untuk improvisasi fun to drive. "Kami memberi peningkatan nilai pada CX-5 untuk memberikan kenikmatan berkendara."
"Ya, itu (CX-5 yang meluncur di Los Angeles) adalah generasi terbaru," sebut Yuki San sambil tersenyum. Dan pihak Mazda pusat pun disebut selalu mendukung untuk menghadirkan model tersebut di Indonesia.
Yang diungkap Yuki San mengenai kenikmatan berkendara, merujuk pada fitur G-Vectoring Control pada CX-5 generasi baru. Fitur baru ini mampu memberikan respons kemudi lebih baik kepada pengguna SUV tersebut.
Untuk penumpang di bangku belakang, kini juga lebih dimanjakan. Sebab, ada fitur baru pada jok belakang yang dilengkapi dengan reclining seat atau pengaturan kemiringan sandaran.
Secara desain eksterior, CX-5 generasi baru ini malah lebih mirip dengan CX-9. Perbedaan dibanding CX-5 yang eksis di Indonesia ada pada bentuk lampu depannya yang menyipit. Sementara dimensinya masih sama dengan CX-5 lawas.