Honda baru saja menyampaikan akan melakukan recall terhadap 2,1 juta unit mobil buatannya yang ada di seluruh dunia. Bukan karena permasalahan kantung udara, penarikan ini dilakukan terkait masalah pada sensor baterai yang berpotensi menyebabkan kebakaran.
Potensi kerusakan ini terjadi kemungkinan karena sensor baterai yang tidak tertutup rapat sehingga ada embun atau air bisa saja masuk. Seiring waktu, air ini biasanya sudah tercampur dengan garam dai jalanan atau partikel lainnya sehingga menyebabkan karat dan arus pendek dari sensor.
Sudah ada empat laporan dari pengguna Honda yang mengalami kebakaran kompartemen mesin di Amerika Serikat dan setidaknya satu di Kanada, atau wilayah yang menggunakan garam di jalanan dalam jumlah signifikan pada musim dingin. Namun sampai saat ini, belum ada laporan soal adanya cedera atau luka-luka.
Laporan klaim pertama yang didapat oleh Honda adalah kebakaran kompartemen mesin di wilayah Kanada pada 2015 lalu. Pada awal 2016, mereka kembali menerima klaim tentang kebakaran karena masalah yang serupa di Tiongkok.
Belum ada informasi lebih lanjut soal apakah Honda Indonesia juga akan terlibat dalam recall ini. Namun jika ini disebut sebagai global recall, ada kemungkinan Honda di Indonesia juga akan melakukan langkah serupa.