PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku agen pemegang merek Mitsubishi di Indonesia kembali mendonasikan unit kendaraan penumpang Mitsubishi kepada institusi pendidikan di Indonesia, melalui program sosialnya “Mitsubishi CSR Education Program”.
Mitsubishi CSR Education Program (MEP) merupakan salah satu kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan pada bidang pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dunia pendidikan di Indonesia melalui pemberian alat praktek berupa unit dan mesin kendaraan, peralatan otomotif serta pemberian training otomotif bagi para siswa SMK terpilih. Tahun 2016 pada MEP fase III, KTB memperluas program ini dengan mendonasikan 3 unit kendaraan penumpang Mitsubishi kepada 3 Universitas yaitu; Universitas Indonesia, Universitas Trisakti dan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).
Bertempat di Universitas Trisakti, bantuan ini secara simbolis diberikan oleh Wisnu Wardhana selaku Director of Administration & H.R Division kepada perwakilan Management Universitas Trisakti, yaitu Prof. Dr. Ir. Indra Surjati, MT sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti pada tanggal 14 September 2016.
Simbolisasi penyerahan kendaraan untuk Universitas Indonesia dan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), secara simbolis diberikan oleh Hamdi selaku Department Head of Public Relations Office kepada Nasruddin selaku Kepala Program Teknik Mesin Universitas Indonesia dan Abdillah selaku Direktur Politeknik Negeri Jakarta yang dilaksanakan pada tanggal 15 September 2016.
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian KTB terhadap dunia pendidikan, khususnya dukungan terhadap riset dan penelitian kendaraan yang dilaksanakan oleh Universitas Indonesia. Semoga bantuan ini dapat menjadi awal dari kerjasama lainnya antara KTB dan UI di masa yang akan datang.” Kata Nasruddin.
Mitsubishi CSR Education Program, telah di selenggarakan oleh KTB sejak tahun 2013 dan hingga saat ini KTB telah mendonasikan kendaraan utuh dan komponen kendaraan kepada 26 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia. Bantuan kendaraan praktek kepada institusi pendidikan menjadi perhatian khusus, karena KTB memahami betul kondisi pendidikan di Indonesia yang masih membutuhkan sarana dan peralatan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang lebih baik.