Suzuki New Ertiga Dreza diluncurkan kemarin dan menjadi yang termahal di kelasnya. Apa alasan Suzuki berani menempatkan produknya berharga di atas semua kompetitor?
Dari rilisnya, mobil ini memang dihadirkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai top of the class dari kelas low MPV yang ada di tanah air. Ubahan yang dilakukan tentu memiliki konsep yang merefleksikan kemewahan.
"Kami yakin mobil ini memiliki daya tarik tinggi di segmen harga di atas Rp 200 juta. Konsumen di kelas ini tak lagi hanya memikirkan spesifikasi mobil, tapi juga gengsi dan gaya hidup. Itu makanya kami menganggap Ertiga Dreza berada sekelas di atas pesaingnya," tutur Davy J. Tuilan, 4W Deputy Managing Director Suzuki Indomobil Sales, ketika OtoDriver tanyakan mengenai hal itu.
Bagian dalam tentu tak kalah penting. Pria yang bermukim di bilangan Tebet, Jakarta Selatan ini menyebutkan bahwa mayoritas waktu pemilik kendaraan adalah di dalam mobil. Agar kenyamanan di dalam kabin saat berkendara maksimal, Suzuki melengkapinya dengan headunit Audio Video Navigation (AVN) layar besar HD 9 inci.
Headunit pintar ini sudah berbasis perangkat Android 4.1 yang dengan mudah terkoneksikan dengan smartphone. “Kita ingin bagaimana caranya gambar di televisi smartHD yang ada di rumah bisa pindah ke kabin New Ertiga Dreza untuk memanjakan seisi kabin,” ungkap Davy J Tuilan lagi.
Itulah konsep New Ertiga Dreza yang oleh Suzuki ditujukan untuk makin mengerti keluarga Indonesia dengan kemewahan terbaik di kelasnya. Tapi ternyata ia belum tentu jadi yang termahal juga. Karena di akhir pembicaraan Davy bilang, "Harga yang Anda lihat di press release adalah price list resmi, bukan yang nantinya dibayarkan konsumen." Lho, maksudnya bagaimana? "Yah, seperti Anda tahu semua mobil di Indonesia juga memberi diskon dari price list resmi, termasuk Ertiga Dreza ini. Namun dengan harga price list tertinggi, konsumen jadi tahu kelas sesungguhnya dari Ertiga Dreza."
Sayangnya Davy tak bisa menyebut berapa besar diskonnya karena itu tergantung dealer.