Nama Mitsubishi Lancer tentunya masih melekat di dalam benak kita sebagai sedan yang berpenampilan sporty dan selalu menjadi dambaan remaja pada masanya. Sedan yang namanya harum di kancah balap ini juga sempat menghiasi line up Mitsubishi Indonesia hingga akhir kiprahnya dihentikan beberapa tahun lalu.
Sejatinya generasi Lancer GLXi dan SEi berkode CK4 yang mirip dengan Evo IV versi Jepang, awalnya diperkenalkan Mitsubishi pada pertengahan 1997 di Indonesia. Perlu juga diketahui bahwa Lancer di Indonesia benar-benar berbeda jika dibandingkan dengan Lancer Evo yang dijual di Jepang. Perbedaan tak hanya pada eksterior, melainkan juga pada tampilan interior, gerak roda dan juga mesin.
Meski begitu, dengan wujudnya yang tak lekang dimakan zaman, tentunya sah-sah saja jika saat ini Anda masih tertarik dengan Lancer GLXi atau SEi. Apalagi dari pantauan kami di situs jual beli online, harganya cukup terjangkau, berkisar antara Rp 50 hingga 75 juta.
Namun ada beberapa yang perlu diperhatikan ketika Anda ingin memboyong mobil yang dirakit di Indonesia ini. Karena selain usianya yang sudah tak muda lagi, nyatanya ada beberapa 'penyakit' yang tentunya sudah bukan lagi rahasia umum bagi pemilik Lancer.
"Ketika ingin membelinya, cek bagian servo terlebih dahulu, biasanya ciri-ciri servo kena adalah ketika AC dinyalakan maka rpm akan langsung turun," ucap Gian selaku pemilik Gian Garage yang beralamat di Jl. Kramat II no.47, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Jika ada gejala seperti itu, maka langsung lakukan pengecekan ke bengkel. Kemudian langkah yang dilakukan biasanya service ecu dan ganti servo. Namun biayanya diperkirakan mencapai Rp 3 juta.
Gian juga menambahkan, sebaiknya mengecek servo saat pagi hari ketika mobil masih dingin. Jika kondisi servo masih bagus, maka ketika mesin dinyalakan dan kondisi idle, maka rpm akan stabil, begitupun ketika AC dihidupkan, jika kondisi servo sehat maka rpm tidak langsung naik-turun.
Kelebihan
Harga terjangkau
Sparepart banyak
Mudah dimodifikasi menjadi Lancer Evolution
Tampilan sporty
Mesin bandel
Kekurangan
Boros bahan bahan bakar
Gir berbahan plastik di dalam servo mudah patah, menyebabkan mesin mati
Kaki-kaki sudah rentan rusak
Mesin rentan brebet