OTODRIVER - Kehadiran BYD Sealion 7 sepertinya akan membuat peta pertarungan segmen SUV BEV ini akan mengalami perubahan. Mobil ini tak hanya bertenaga, punya fitur lengkap namun juga punya harga yang sadis, mulai Rp629 juta dan termahal di Rp714 juta, jelas menjadi magnet yang membetot perhatian pasar nasional saat ini. Rival dekatnya seperti Hyundai Ioniq 5 dan Toyota Bz4x dibanderol di atas itu dan malah varian atas Sealion 7 yakni Performance berpenggerak roda empat (AWD) dengan tenaga 523 hp dan torsi 690 Nm. Di range harga ini tak ada lagi yang menawarkan torehan performa seperti itu.

Test Drive
Dalam media test drive, kami berkesempatan untuk mencoba langsung varian paling atas ini dalam jarak yang terbilang cukup jauh yakni Jakarta-Bandung bolak-balik.
Namun perlu dicatat, bahwasanya di balik buasnya kinerja, Sealion 7 Performance punya berat kosong 2.340 kg dan berat isi 2.750 kg. Dengan bobot seberat itu versi AWD ini diklaim mampu mencatat akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 4,5 detik saja dan kecepatan puncaknya dibatasi di angka 215 km/jam.
Bobot nan berat sudah menjadi bagian ‘fitrah’ bagi sebuah mobil listrik. Berat terbesar disumbang dari baterai yang digunakan.
Kinerja Sealion 7 langsung dirasakan saat berakselerasi dan terasa lugas di mana kinerja motor listriknya dihamburkan ke empat roda saat pedal akselerator diinjak kuat.
Kami memang tidak menggunakan peranti penghitungan waktu, namun siapa pun di yang ada di dalam mobil itu pasti dapat merasakan hentakan daya besar saat berakselerasi dan kepala pun terdorong ke belakang.
Namun kembali, besarnya bobot mobil membawa konsekuensi, di mana saat pengereman terjadi mobil terasa butuh ruang yang lebih besar untuk menahan lajunya. Bahkan dalam kecepatan yang relatif rendah hidung mobil langsung menunduk saat pedal rem diinjak, walau dengan kekuatan sedang.
“Bobot memang jadi hal unik tersendiri dari sebuah mobil listrik. Dan Sealion 7 sudah dibekali dengan rem yang cukup mumpuni di depan maupun belakang salah satunya untuk mengimbangi bobotnya,” ungkap Head of Product BYD Motor Indonesia, Bobby Bharata dalam sesi presentasi, Rabu (26/02/2025).
Kinerja rem ini pun bergotong-royong dengan suspensi yang dijejalkan. Di mana BYD menempatkan Advanced Suspension System dengan Frequency Selective Damping (FSD) untuk menghasilkan pengereman yang optimal dan tetap nyaman.
Teknologi FSD memungkinkan penyesuaian tingkat peredaman berdasarkan frekuensi getaran yang diterima ban, sehingga meningkatkan kenyamanan dan kestabilan berkendara. Sistem akan secara otomatis menyesuaikan peredaman suspensi sesuai dengan kondisi jalan dan kecepatan kendaraan, mengurangi getaran dan meningkatkan kenyamanan penumpang.
Mengenai setingan suspensi, terasa lebih kaku untuk mengimbangi ground clearance yang lebih tinggi, ciri khas sebuah SUV. Namun demikian bantingan suspensinya tergolong cukup nyaman di kelasnya. Setingan ini membuatnya lebih anteng dan tidak menunjukkan gejala mengayun.

Aerodinamis dan Lega
Dengan hambatan udara (coefficient drag) 0,28 cd, artinya angka yang cukup baik untuk sebuah SUV di mana setara dengan angka yang berhasil ditoreh oleh supercar.
Angka ini diklaim mampu membantu efisiensi penggunaan energi listrik pada mobil ini dan membantu kestabilan dalam kecepatan tinggi.
Baca juga : BYD Sealion 7, Aerodinamis Setara Super Car
Walau demikian Sealion 7 bukan mobil yang punya ruang kabin yang sempit, bahkan tergolong cukup lega untuk penumpang di baris kedua. Hal ini salah satunya karena wheelbase kendaraan di angka 2.930 mm yang memberikan kontribusi ruang yang cukup lega di baris kedua.
Namun penumpang di baris pertama dengan tinggi lebih dari 175 cm akan terasa bahwa atas di bagian depan ini terasa terlampau rendah.
Dan ruang kabin pun lebih dingin lantaran kaca panoramic dilengkapi dengan penutup yang sepenuhnya tidak tembus pandang. Nampaknya tirai penutup ini bisa dioperasikan secara elektris, jaul lebih simpel dibandingkan BYD Seal. Selain itu ia mampu menahan panas lebih baik dan menjadikan kabin jadi lebih sejuk.
Kabin mobil ini pun tergolong senyap, salah satunya dengan digunakannya kaca dua lapis yang terlihat dari kaca pintu-pintunya.

Sadis
Mungkin kata sadis nampak terlalu berlebihan. Namun pada dasarnya sebuah Sealion 7 yang notabene merupakan pendatang baru langsung memberikan warning pada rival-rivalnya.
Dari sisi harga, varian tertingginya yakni Sealion 7 Performance ditempeli harga Rp 714 juta (OTR Jakarta), angka yang lebih enteng dibanding rivalnya. Semisal jika dibandingkan dengan Ioniq 5 Prime Standard Range dengan Rp 738,3 juta. (OTR Jakarta).
Kasta tertinggi Sealion 7 hanya kalah dengan Hypetec Premium yang dicanteli harga Rp 691 juta. Namun perlu dicatat bahwa versi bawah Sealion 7 masih dibanderol jauh di bawah itu yakni di Rp 629 juta.
Khusus pada Sealion 7 Performance AWD, di zona harga tersebut praktis tidak ada rival yang bisa menghadangnya. Seteru terdekatnya tercatat KIA EV6 AWD yang dibanderol Rp 1,3-an miliar.
Jadi Sealion 7 merupakan SUV dengan ‘senjata’ yang lengkap mulai dari harga, fitur maupun performa. (SS)
#byd #sealion-7 #sealion-7-performance #sealion-7-premium #sealion-suv-bev #sailion-awd #sealion-nomenclature #sealion-7-harga #sealion-7-spesifikasi