Beranda Mobility Truk

Mengapa Truk Tanpa Hidung Lebih Populer Di Indonesia?

Truk
Penulis: Suryo Sudjatmiko
Kamis, 30 Januari 2025 10:00 WIB
Truk - Mengapa Truk Tanpa Hidung Lebih Populer Di Indonesia?

Mitsubishi Fuso eCanter GIIAS 2024 (Foto : Otodriver)

Bagikan ke:

BUS-TRUCK - Truk tanpa hidung alias Cab Over Engine (COE) alias truk yang kabinnya berada di atas mesin lebih populer di Indonesia dibandingkan dengan truk berhidung. Mengapa di Indonesia saat ini model COE ini lebih dikenal dibandingkan model long nose yang menempatkan mesinnya di depan kabin? 

Walaupun sebelumnya transportasi Indonesia mengenal truk dengan hidung seperti Toyota A Series Truck, Chevrolet Viking, Dodge D-Series dan lain sebagainya, namun pada perkembangannya semua truk dengan hidung itu nyaris tak ada lagi saat ini. Semua brand yang ada saat ini seperti Hino, Mitsubishi-Fuso dan lainnya memilih truk COE sebagai andalannya.

Foto - Mengapa Truk Tanpa Hidung Lebih Populer Di Indonesia?
Scania banyak diminati untuk medan pertambangan (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)

Berbagai hal yang menyebabkan COE lebih populer di Indonesia dan ternyata kondisi ini pun juga terjadi di beberapa kawasan seperti di Jepang ataupun benua Eropa. 

Alasan efisiensi dan ekonomi muncul sebagai sebab. Sebuah COE atau dikenal juga dengan Cab-Over, cab forward, flat nose di AS Amerika Utara ataupun forward control di Inggris ini memberikan ruang yang lebih luas untuk bak sehingga punya daya angkut yang lebih besar. Dengan dimensi yang sama dengan sebuah truk berhidung, sebuah COE punya bak lebih besar dan mampu membawa barang lebih banyak. Secara ekonomis ini lebih menguntungkan. 

Kondisi jalanan dan medan di Indonesia dan Eropa hampir sama dan relatif lebih memiliki jalanan yang lebih sempit tak seperti jalanan di AS yang panjang dan lebar. Selain itu faktor lainnya adalah keunggulan dalam visibilitas dan kemampuan bermanuver di jalanan yang punya akses terbatas dan sempit.

Pada kelanjutannya COE justru lebih berkembang di Eropa karena regulasi yang membatasi panjang maksimal sebuah truk. Dari sinilah kemudian berkembang kultur truk cab over di Eropa berkembang. 

Sedangkan di Amerika Utara, khususnya AS saat ini justru COE tidak populer. Tipe truk long nose lebih dominan karena oleh jalanan di AS yang relatif lebar, panjang dan jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan di kawasan Eropa. Selain itu faktor keselamatan jadi sebab di mana secara umum model long nose di atas kertas lebih aman apabila terjadi kecelakaan frontal.

Foto - Mengapa Truk Tanpa Hidung Lebih Populer Di Indonesia?
 White membuat COE pertama di dunia. Foto: Wikipedia 

Berdasarkan catatan sejarah, embrio COE justru berasal dari AS. Truk pertama dengan menggunakan format COE ini hadir pertama kali dihadirkan oleh Autocar, sebuah pembuat truk asal AS pada 1899. 

Kemudian muncul di belakangnya Sternberg Company of Wisconsin hadir pada 1907.

Layout sebuah COE modern muncul dari ide Viktor Schreckengost dan Ray Spiller yang merancang untuk pabrikan truk White di AS pada 1932. Di mana rancangan mereka mampu menghadirkan ruang kabin yang lebih lega dan nyaman.

Selanjutnya Schreckengost bekerjasama dengan insinyur lainnya seperti Raymond Loewy yang merancang COE untuk International Harvester (IH).  Dalam perkembangannya justru IH inilah lebih fokus mengembangkan cab-over dibandingkan pendahulunya, walau mereka lebih fokus pada van dan truk ringan.

Metropolitan Body Company (MBC)  lantas muncul di permukaan sebagai pabrikan yang spesialis membuat bodi COE di era 30-an. Pabrikan AS seperti Chevrolet, Ford dan Dodge dan tak ketinggalan IH pun akhirnya membuat bodi COE mereka di MBC. 

Inovasi COE yang kemudian diikuti pabrikan truk hingga saat ini hadir pada 1958. Tahun itu White-Freightliner memperkenalkan desain Cab-over yang bisa dimiring kepalanya ke bagian depan. Ini cukup membuat kepraktisan terutama untuk untuk mengakses ruang mesin saat servis dan perbaikan. (SS)

#truk #truk-coe

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.