BUS-TRUCK – Karoseri bagi APM kendaraan komersial bak satu kesatuan, keduanya merupakan sisi yang bersebelahan untuk menjadikan satu unit truk maupun sasis bus menjadi bentuk yang utuh sesuai dengan kebutuhan pemilik unit.
Dalam perkembangannya, semua APM kendaraan komersial semakin mengedepankan standar mutu yang setara terhadap karya dari perusahaan karoseri. Tujuannya untuk menyamakan juga standar kelancaran operasional unit yang sudah jadi, mengurangi potensi downtime yang sangat penting bagi kepemilikan sebuah kendaraan komersial.
Untuk itu, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menggelar acara tahunan bertajuk Bodymaker Awarding 2025 di sela-sela ajang GIIAS 2025 (30/7).
Acara ini merupakan bentuk apresiasi kepada para mitra karoseri yang telah lulus program standarisasi Hino, sebuah inisiatif strategis yang telah dijalankan sejak tahun 2018 untuk memastikan kualitas bodi kendaraan sesuai standar Hino dari sisi desain, pemasangan, inspeksi, hingga layanan purna jual.
Sales Director HMSI, Susilo Darmawan, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kualitas kendaraan Hino tidak hanya ditentukan oleh mesin dan rangka saja, tapi juga oleh hasil akhir dari proses bodi kendaraan. Oleh karena itu, pihaknya sangat menghargai peran serta karoseri dalam menjaga dan menyempurnakan mutu produk Hino di mata konsumen.
Program Bodymaker Standardization ini tidak hanya menjadi bentuk evaluasi, tetapi juga pengembangan kapasitas para karoseri.
Proses penilaiannya dilakukan berdasarkan sejumlah KPI utama, yaitu desain, kepatuhan terhadap body mounting manual, proses Pre Delivery Inspection (PDI), kelengkapan administrasi, serta kesiapan layanan after sales.
Setelah melalui proses penilaian yang ketat dan terstruktur, Hino memberikan penghargaan kepada para karoseri yang telah memenuhi seluruh kriteria tersebut. Penghargaan ini terdiri dari tiga kategori yaitu Hino 500 Standardization, Hino Bus Standardization, dan Renewal Standardization Hino 500 & Bus.
Ada 20 perusahaan karoseri terbaik yang berhasil meraih penghargaan tahun ini, antara lain: CV Delima Mandiri, CV Nugraha Mitra Sejati, CV Surya Indah Pratama, CV. Tri Sakti, PT Adiputro Wirasejati, PT Adhikarya Perkasa, PT Alfaraya Mitraniaga, PT Gunung Mas Bersinar, PT Laksana Bus Manufactur, PT Mega Trukindo Utama, PT Mekar Armada Jaya, PT Metalindo Teknik Utama, maupun PT Usaha Teknik Indonesia.
Barisan 20 karoseri yang meraih penghargaan itu tidak hanya menerima sertifikat resmi, tetapi juga mendapatkan benefit berupa rekomendasi resmi ke jaringan dealer Hino di seluruh Indonesia serta akses pelatihan lanjutan dan pemanfaatan sistem digital seperti aplikasi Portal dan PDI App dari Hino.
Baca juga: Fitur Telemetri Baru Hino Connect Driver, Pengemudi Bisa Pantau Perilaku Sendiri
Baca juga: Hino Sediakan Senior Inspector Untuk Jaga Armada Truk Tangki Pertamina
Pihak karoseri untik bus maupun truk juga terus didorong meningkatkan kandungan lokalnya (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)
Tingkatkan kandungan lokal secara maksimal
Sebelumnya (25/7), PT HMMI juga sudah mencanangkan komitmennya dalam mendukung industrialisasi nasional melalui pengembangan lokalisasi komponen dan kemitraan dengan Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Langkah ini diwujudkan dengan semakin banyaknya tipe kendaraan Hino yang telah memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) dengan total nilai di atas 40 persen.
Saat ini, PT HMMI telah berhasil melokalisasi komponen melalui kemitraan strategis dengan 148 perusahaan komponen lokal dan ratusan penyedia jasa pendukung.
Sejak 17 Desember 1982, PT HMMI sudah memproduksi kendaraan komersial truk dan bus merek Hino, dengan nilai investasi sebesar 112,5 juta dolar AS.
Berlokasi di kawasan industri Kota Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat, perusahaan ini memiliki lima jalur produksi, yaitu jalur produksi mesin, transmisi, truk ringan, truk menengah dan bus. Kapasitas produksi terpasang adalah 75.000 unit per tahun.
Didukung oleh 1.578 tenaga kerja langsung sampai dengan Juni 2025 ini dan lebih dari 150.000 tenaga kerja tidak langsung dari rantai pasokan lokal.
Hingga pertengahan 2025, PT HMMI telah mengantongi sertifikat TKDN untuk 31 tipe kendaraan dengan nilai TKDN + BMP antara 44,35-57,26 persen.
Menjadikan produk Hino layak disebut sebagai produk buatan dalam negeri. Sertifikasi ini memberikan keunggulan kompetitif terutama dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, sesuai amanat regulasi sebagaimana diatur dalam Inpres No. 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri. (EW)
Hino seri 300 terbaru punya varian sasis 'anti ODOL' (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)








