Pasar truk medium Indonesia selalu menarik. Saat ini segmen ini dijejali oleh merek-merek asal Jepang seperti Mitsubishi Colt Diesel, Isuzu ELF, Toyota Dyna, Hino Dutro dan ada juga yang berasal dari India, seperti Tata Ultra.
Namun pada suatu saat di masa silam, Mercedes-Benz pernah mencoba terjun ke segmen ini dan ingin mereguk nikmatnya kue yang saat itu dikuasai oleh Mitsubishi Colt Diesel. Nampaknya si Bintang Kaki Tiga ini tidak main-main, pada awal 90-an mempersiapkan light truck untuk bertarung di segmen tersebut. Dari berbagai sumber, didapatkan informasi bahwa light truck itu khusus dirancang, dibuat dan hanya dipasarkan di Indonesia.
Produk ini dirancang dengan komponen yang sudah disesuaikan dengan kondisi Indonesia. Lebih jauh lagi, truk ini harus punya harga kompetitif, mesin tangguh, perawatan mudah, irit bahan bakar dan mampu muat banyak.
Hingga pada 1994, Mercedes-Benz secara resmi memasarkan truk MB700 sebagai hasil karya tim Mercedes Indonesia. Kabin truk ini mencomot desain kabin Pikap dan van MB100 yang dipasarkan di Eropa. Sedangkan untuk mesin, terdapat dua pilihan yakni OM364 non-turbo dan OM364 turbo. Mesin 4 silinder 3972cc non-turbo, mampu menghasilkan daya 90 Hp sementara varian turbonya mampu mengail daya 122 hp (123 PS) dan menjadi mesin terkuat pada zamannya.
Khusus untuk mesin, dibuat oleh Atlantis Diesel Engine (ADE) dari Afrika Selatan. Pabrikan yang bermarkas di Johannesburg ini banyak memproduksi mesin-mesin lisensi dari Mercedes-Benz.
Resep lain agar mudah diterima oleh pasar Indonesia adalah dengan memproduksi bagian kaki-kaki dengan sparepart fast moving yang banyak digunakan di kendaraan Jepang.
Pada dasarnya kaki-kaki depan MB700 menggunakan axle yang dipasok dari Tata yang punya ciri lebar yang ditujukan untuk kestabilan berkendara. Sedangkan axle belakang menggunakan bikinan Rockwell, asal Amerika Serikat.
Selain dijajakan dalam wujud truk, tersedia pula dalam varian sasis bus. Racikan mesin dan kaki-kaki relatif sama dengan versi truknya, namun punya wheelbase yang lebih panjang.
Model facelift pun kemudian hadir pada 1997 dan dilabeli sebagai MB800. Perbedaan signifikan terletak pada dipindahkannya lampu utama ke bagian bumper, bentuk atap yang lebih tinggi dan warna kabin yang lebih cerah. Nah, di dalam kabinnya, nampak perubahan desain pada dasbor, kali ini dengan bentuk lebih membulat. Sementara, tidak ada perubahan pada mesin, namun terjadi peribahan rasio pada transmisi.
Versi MB800 inilah, Mercedes-Benz Indonesia berhasil mengekspor ke sejumlah negara di Afrika dan Turki, yang berlanjut hingga 2002, seiring dengan dihentikannya produk ini dari peredaran. Salah satu penyebab, adalah penjualan yang terus-menerus mengalami penurunan.