“Membawa DNA Kijang, konsep inovatif ini dirancang untuk mendefinisikan kembali cara membawa orang dan barang sesuai kebutuhan pelanggan. Beragamnya varian yang ditampilkan, menunjukkan penerapannya yang serba guna untuk melayani apapun kegiatan bisnis di Indonesia,” buka Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) saat mempresentasikan IMV 0 (baca: zero) yang kemudian secara resmi dinamai Kijang Rangga pekan ini (10/8).
Hal yang diutarakan Anton Jimmy tersebut sudah dimiliki oleh Toyota di Indonesia sejak tahun 1977 bersamaan dengan lahirnya Toyota Kijang ‘Buaya’. Sejalan itu pula garis bodi dan struktur seperti Kijang Pikap.
Desainnya yang sederhana bukan tanpa alasan. “Ini memang mobil konsep yang bisa mengakomodir beragam keperluan berkendara sekaligus angkutan. Mulai dari keperluan angkut barang di wilayah pertanian, untuk keperluan logistik ringan, sampai kebutuhan di bidang militer,” jelas Dimas Aska selaku Head of Media Relation PT Toyota-Astra Motor (TAM).
Aspek fungsional dijelaskan lagi oleh Dimas memang menjadi panduan utama mobil ini. Keberadaan mesin 2.000 cc untuk versi bensin dan 2.400 cc buat versi diesel diyakinkan oleh Dimas akan bisa memenuhi beragam kebutuhan kendaraan angkut ringan. “Bahkan jika ada yang hendak membangun kendaraan angkut penumpang seperti era ‘Angkot’ juga dimungkinkan dengan Toyota Rangga,” urai Dimas.
Kompartemen tengah yang lapang membuat potensi jadi angkot akan terbuka lebar
Memungkaskan uraiannya, Dimas menyebutkan bahwa TAM bekerja sama dengan Asosiasi Karoseri Indonesia (ASKRINDO) untuk membuka peluang bagi pihak karoseri untuk membuat beragam desain yang berpotensi diperlukan konsumen.
Bagaimana soal estimasi harganya?
“Diperkirakan akan berada di sekitar harga Rp 200 jutaan, dan nantinya konsumen juga bisa membeli dalam versi standar tanpa ubahan apapun,” pungkas Dimas.
Tiga titik bodi modular yang bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan
Baca juga : Toyota Rangga Concept Tampil Atraktif di GIIAS 2023
#bus-truk-busindonesia-trukindonesia-safetydriving-defensivedriving-indonesia