Saat ini kebanyakan bus di Indonesia mengaplikasikan kaca depan model ganda tumpuk atau double glass. Sehingga bus kaca tunggal mulai ditinggalkan.
Tapi masih ada juga yang mempertahankannya seperti PO Akas Mila dengan bodi Discovery DC 03 dari Laksana. Atau bus-bus kota semacam Transjakarta dan Suroboyo Bus berbodi karoseri Laksana atau Nusantara Gemilang.
Ini karena meski dianggap ketinggalan zaman, tetapi bus berkaca depan tunggal memiliki keunggulan yang tak dimiliki double glass. Apa saja?
Yang pertama, dari sisi penumpang dan driver, pandangan yang didapat dari kaca tunggal lebih luas. Hal ini karena tak ada sekat 'topi' yang menghalangi pandangan dari dalam.
Perawatannya pun lebih mudah. Ini karena saat mengganti kaca, tak perlu mencopot 'topi' tersebut ketimbang tipe double glass. Komponen wiper yang digunakan pun tak perlu terlalu banyak, cukup sepasang saja. Sehingga saat mengganti blade wiper pun lebih murah.
Sementara kelemahannya, tentu karena biaya pergantiannya yang lebih mahal jika pecah. Karena tak bisa diganti perbagian layaknya double glass. Selain itu, kembali ke urusan trend, bus single glass memang terlihat lawas dan membuat efek 'bantat' pada tampilan bus.