Chevrolet S-10 EV, Pionir Pikap Listrik Yang Terpinggirkan

Chevrolet S-10 EV, Pionir Pikap Listrik Yang Terpinggirkan

Saat ini pikap berpenggerak listrik menjadi salah satu produk penting dalam percaturan industri otomotif. Sebut saja Ford Lightning EV, Hummer EV, Rivian hingga Tesla Cybertruck.

Namun ternyata ide mengenai pikap setrum bukan suatu hal yang baru. Puluhan tahun silam tepatnya pada 1997 hingga 1998, General Motors pernah menciptakan pikap listrik. Wujudnya dapat dikatakan sebagai konversi dari pikap kecilnya Chevrolet S-10. Mobil ini pun muncul sebagai pikap listrik produksi masal pertama di dunia.

Sesuai dengan mobil donornya, pionir ini dilabeli sebagai Chevrolet S-10 EV. Sayang pihak GM hanya memproduksi sebanyak 1.100 unit dan jual secara terbatas.

Basis yang digunakan adalah pikap Chevy S-10  dua pintu shortbed yang dilengkapi dengan motor listrik GM EV1 dengan kekuatan 114 tenaga kuda.

Jangan bayangkan baterai lithium ion seperti EV saat ini, pikap setrum itu masih mengandalkan baterai lead acid 16,2 kWh dengan berat 650 kg dan dipasang di tengah sasisnya. Total berat total mobil ini tercatat hingga  sekitar 1,9 ton. Dalam mewujudkan kreasinya, GM mencabut semua perangkat mesin bakarnya dan diganti dengan motor listrik yang diambil dari sedan listrik GM yakni GM EV1. Dengan demikian maka S-10 EV pun mewarisi model pengerak yang dimiliki EV1 dan menjadikannya sebagai pikap berpenggerak roda depan.

Berdasarkan data yang dilansir oleh GM, pikap yang mengambil basis dari second gen GM minitruck ini mampu menempuh jarak 63 km dengan kecepatan konstan 96 km/jam. Sedangkan pada kecepatan konstan 72 km/jam  mampu meraih jarak tempuh 96,5 km. Sedangkan dalam pengujian independen yang melibatkan pihak ketiga didapatkan hasil pemakaian stop and go mampu meraih jarak 56 – 68,8 km.

Untuk melakukan pengisian daya dibutuhkan waktu lebih dari 10 jam, untuk menempuh jarak tersebut. Tentu hal inilah yang menjadikannya tak menarik bagi pasar saat itu.

Guna memperbaiki kinerja, pihak GM pun melakukan langkah pengembangan untuk menambah jarak tempuhnya. Caranya dengan menganti bahan baterai dengan berbasis pada nickel-metal-hydride battery pack berdaya 39 kWh yang mampu meningkatkan daya jelajahnya hingga dua kali lipat yang diterapkan pada 1998.

Sayangnya semua itu harus ditebus dengan harga jual yang terlalu tinggi untuk ukuran sebuah pikap mungil.

Chevrolet S-10 EV ini harus menyerah dengan takdirnya. Lantaran masalah jarak tempuh yang terbatas, waktu pengisian yang lama dan harga selangit, maka proyek truk setrum ini pun harus selesai.

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 
Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com