Sisi positif dari terjadinya krisis energi pada 1973 adalah munculnya ide-ide untuk menggunakan sumber energi lain di luar minyak bumi.
Tenaga listrik menjadi salah satu alternatif yang mulai dilirik kembali untuk dikaji termasuk mobil Hybrid. Victor Wouk, seorang ilmuwan dan penemu asal Amerika menyodorkan ide mensinergikan motor bakar dengan motor listrik
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) membentuk "Program Insentif Mobil Bersih" dan bersedia mendanai ide Wouk justru sebelum krisis terjadi yakni pada tahun 1971. Namun realisasinya baru terjadi pada 1973, di mana Wouk dan timnya menggunakan sebuah Buick Skylark tahun 1972 yang diubah menjadi kendaraaan hybrid berukuran full-size pertama di dunia.
Mesin V8 bawaan pabrik pun dilengserkan, sebagai gantinya, ruang mesin dijejali dengan motor listrik arus langsung 20 KiloWatt dan mesin Rotari yang diambil dari Mazda RX-2. Mobil ini dapat berjalan dengan mode full electric, mengandalkan mesin bakar atau kombinasi keduanya. Mobil ini juga memiliki sistem pengisian regeneratif yang sebelumnya pernah dikembangkan oleh American Motors dengan prototipenya AMC Amitron.
Saat pengujian di markas EPA di Ann Arbor, Michigan, hasilnya cukup mengesankan. Skylark biru mampu melahap jarak tempuh hingga dua kali lipat dari jarak tempuh aslinya. Sedangkan tingkat emisinya hanya 9 % dari mobil berbahan bakar bensin saat itu.
Sayangnya program ini dihentikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) pada 1976 sehubungan dengan adanya skandal yang terjadi di EPA.
Prinsip kerja yang diterapkan pada kreasi Wouk tersebut kemudian diterapkan pada mobil hybrid modern yang kita kenal saat ini. Prinsip ini yang juga diterapkan untuk Toyota Prius, mobil hybrid produksi massal pertama, sekaligus menjadi mobil hybrid paling sukses hingga saat ini.