Segmen penjualan double cabin di Indonesia yang bisa dibilang stagnan, tak menyurutkan PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) meluncurkan Xenon. D-cab buatan India ini meluncur pada GIIAS 2016 lalu dan sampai sekarang memang belum terdengar gaungnya.
Pasalnya, TMDI memproyeksi Xenon XT sebagai kendaraan andalan operasional di perusahaan-perusahaan perkebunan maupun tambang. Tentunya bukan hal mudah bagi TMDI mewujudkan proyeksi tersebut. Sebabnya, kompetitor Xenon XT yang rata-rata d-cab merek Jepang punya nama yang lebih harum di kalangan pengusaha perkebunan dan tambang.
Beruntung OtoDriver mendapat kesempatan merasakan performa Xenon XT di trek off road atas ajakan TMDI (16/3). Lantas apa yang membuatnya lebih unggul dari pada d-cab merek Jepang?
Jangan lihat tampangnya yang terbilang serius jika Anda berniat memiliki Xenon XT untuk mobil harian di perkotaan. Tapi, kenyamanan dan fiturnya yang standar d-cab harusnya mampu menunjang aktivitas harian, yang tak mementingkan sebuah mobil stylish.
Jok dibungkus dengan fabric bercorak dan warna gelap yang pas untuk habitat aslinya, ia bakal tak mudah terlihat kotor walau aktivitas penumpang dan pengemudi di hutan atau situs proyek.
Yang menarik dan tak ditemui di mobil pada umumnya, kantung udara di sisi penumpang depan bisa disetel aktif tidaknya. Ini bisa digunakan ketika mobil hanya ditumpangi 1 orang. Pihak TMDI menyebut, hal ini jadi penekan biaya perbaikan jika terjadi kecelakaan, karena hanya satu airbag yang mengembang (bagian pengemudi).
Walau tak tersedia kantung udara, penumpang di jok belakang mendapat sabuk pengaman tiga titik. Selain itu, Tata juga menyediakan penyetelan elektris lampu utama, pengemudi bisa menyesuaikan sorot lampu Xenon XT untuk membantu visibiltas saat berkendara malam. Sayangnya lampunya masih halogen.
Karena targetnya jadi pekerja keras, maka untuk kelengkapan hiburan sifatnya additional. Tak tersedia radio maupun pemutar musik di dasbor mobil yang dilengkapi rem ber-ABS ini.
Tak sabar menjajalnya di trek off road buatan, OtoDriver langsung ambil ancang-ancang di balik kemudi. Tapi ternyata Xenon XT putih ini tak diperbolehkan TMDI mencicipi off road. Tersedia Xenon XT modifikasi ringan khusus untuk kami merasakan berbagai handicap off road.
Xenon XT yang sebagian bodinya dibungkus cutting sticker ini mendapat ubahan berupa penggantian bumper depan custom, ban pacul spek off road dan peninggian sok depan sebanyak 5 cm. TMDI mengklaim tak melakukan ubahan di sektor mesin Xenon XT ini.
Okay. OtoDriver pun percaya diri melintas tiap rintangan. Tak seperti d-cab 4WD lainnya, pemilihan mode penggerak Xenon XT ada di sisi kanan kemudi. Dan bisa diubah moda penggeraknya sembari berjalan.
Xenon XT tak menganut transmisi constant mesh seperti mobil pada umumnya. Transmisi 5 percepatannya pakai tipe G76 System yang membuat perpindahan gigi tak sekalipun kami rasakan kasar. Di lain sisi, torsinya memang terasa kuat.
Pada mode 4H di gigi 1, kami bahkan tak perlu menginjak pedal gas dan kopling saat merayap di trek berbatu menanjak dan menyusuri sungai buatan. Saat tenaga momen melaju mulai hilang karena ban tersangkut batu, kami bahkan hanya sedikit saja menekan pedal gas untuk membuatnya tetap melaju.
Hal itu karena Xenon XT punya rasio gigi yang cukup besar. Dan tentunya ditunjang oleh tenaga dan torsi yang mumpuni. Tercatat di data spek, tenaganya 148 dk di 4.000 rpm. Dan torsinya mencapai 320 Nm yang sudah diraih sejak 1.500 rpm.
Bukan omong kosong. Pada tanjakan ekstrem, Xenon XT sama sekali tak menemui kesulitan berarti untuk melahapnya. Sekali lagi, kopling tak kami injak.
Mesin turbo diesel 2.200 cc berteknologi variabel geometris elektrik tentunya berperan penting dalam penyajian performa tersebut. Teknologi tersebut prinsip kerjanya serupa dengan VGT pada mesin Toyota Fortuner. Turbo-nya yang dilengkapi motor elektrik, membuat kinerja semakin presisi dan menghilangkan gejala turbo lag.
OtoDriver yang selain mencoba sebagai pengemudi dan penumpang di bangku belakang, tak merasakan guncangan berlebih dari mobil yag pakai per daun di roda belakangnya ini. Suspensi depan juga sudah dilengkapi torsion bar yang diklaim TMDI bebas perawatan. Untuk mendukung handling, Xenon XT juga sudah dilengkapi Limited Slip Diferential (LSD) yang otomatis bekerja saat diperlukan.
Kesimpulan
TMDI sangat berharap Xenon XT bisa bermanfaat sebagai kendaraan operasional di trek tanah yang rata atau berkerikil. Tapi dengan performanya yang mengesankan, masuk trek off road yang cukup berat pun harusnya bisa diemban olehnya. Sayangnya, Xenon XT bukanlah d-cab bertampang rupawan seperti rata-rata kompetitornya.
Kelebihan:
- Performa mesin mumpuni
- Suspensi nyaman
- Transmisi halus
Kekurangan:
- Desain terlalu standar
- Minim fitur hiburan
- Citra merek yang harus dibangun kembali
Spesifikasi:
Tata Xenon XT
Harga: Rp Rp 320 juta (OTR DKI Jakarta)
Kapasitas Mesin: 2.200 cc 4 silinder
Tenaga maksimum: 148 dk/4.000 rpm
Torsi maksimum: 320 Nm/1.500 rpm
Transmisi: Manual 5 percepatan
Penggerak: Four Wheel Drive
Foto tambahan: