Selain lebih efisien, faktanya seiring perkembangan teknologi mobil kian bertenaga dan mampu berlari lebih kencang. Tanpa bekal fitur keselamatan, mobil akan menjadi menjadi senjata mematikan di jalanan.
“Mobil modern dibekali dengan fitur keselamatan untuk melindungi pengemudi dan penumpang apabila terjadi tabrakan, setidaknya meminimalisasi adanya luka yang lebih fatal,” terang Gandhi Ahimsaputera, Product Knowledge Head PT Toyota Astra Motor (TAM) beberapa waktu silam.
Sebuah mobil modern dibekali dengan dua macam fitur keselamatan yakni active safety dan passive safety.
Active safety adalah fitur keselamatan yang bertujuan mencegah terjadinya kecelakaan, sedangkan passive safety adalah fitur keselamatan yang bertujuan melindungi penumpang di kabin saat terjadi kecelakaan.
“ABS (Anti-lock Braking System) termasuk contoh dari active safety yang mampu mengantipasi roda mengunci saat pengereman mendadak, sehingga mobil mampu melakukan manuver dengan aman. Ada juga, Brake Asist (BA) yang membantu pengemudi menambah daya pengereman pada saat keadaan darurat sehingga titik pengereman menjadi lebih pendek,"papar Gandhi.
Fitur-fitur seperti EBD (Electronic Brake-force Distribution), Traction Control (TC), Vehicle Stability Control (VSC) atau Hill-start Assist Control (HAC) digolongkan sebagai active safety. “Fitur active safety inilah yang membantu pengemudi dalam menguasai mobilnya dan mencegah terjadinya kecelakaan,” jelas Gandhi.
Sedangkan untuk passive safety merupakan fitur pelindung saat terjadi kecelakaan, terdiri atas seatbelt atau sabuk pengaman, SRS Airbags (Supplemental Restraint System) hingga pre-tension and force limiter pada seatbelt. Selain itu sistem keselamatan anak-anak, ISOFIX yang merupakan piranti yang passive safety yang saat ini disematkan sebagai standar khusus untuk penumpang bayi. Wilayah passive safety termasuk juga konstruksi kerangka kendaraan.