OTODRIVER – Bertujuan untuk menjamin pertumbuhan yang stabil, pemerintah Tiongkok melalui Kementerian Industri akhirnya memangkas target penjualan kendaraan bermotor untuk tahun 2025.
Pengurangan target penjualan itu mencakup kendaraan berbahan bakar fosil maupun yang berenergi terbarukan. Angka yang telah dicanangkan sebelumnya adalah 32,9 juta unit seperti yang telah diumumkan oleh China Association of Automobile Manufacturers (CAAM).
Angka itu direvisi pekan ini (12/9) menjadi 32,3 juta unit.
Meskipun begitu, sepert dikutip dari Reuters, pengurangan tadi tidak menyentuh segmen kendaraan listrik, hibrida, dan sejenisnya yang telah ditetapkan sebesar 15,5 juta unit. Besaran ini malah naik 20 persen dibandingkan target tahun 2024.
Pihak CAAM sendiri yakin kalau sampai akhir tahun 2025 bisa laku 16 juta unit mobil ramah lingkungan.
Selain itu, regulator industri Negeri Tirai Bambu itu juga akan melepas regulasi baru soal penerapan kendaraan tanpa pengemudi Level 3. Hal ini akan berkaitan erat dengan pembenahan yang juga segera dilakukan atas aturan lalu lintas yang lebih menjamin keselamatan di jalan.
Terkait hal itu juga, pembenahan segera juga menyentuh bidang asuransi kendaraan dan turunannya.
Satu hal yang juga hendak ditata ulang adalah persaingan usaha yang sehat di antar produsen otomotif di seluruh wilayah Tiongkok.
Sebagai langkah awal, selama tiga bulan ke depan, pihak Kementerian Industri di sana akan memperketat pengawasannya atas berbagai praktik pemasaran sektor otomotif agar sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan.
Pengetatan itu, tentu saja termasuk pengawasan atas penetapan harga yang wajar bagi konsumen yang kerap disebut longgar akhir-akhir ini.
Karena telah didapati temuan kalau praktik perang harga ternyata malah mengancam posisi pabrikan, dealer, dan jaringan industri komponen otomotif di negara dengan penduduk lebih dari 1,4 miliar itu. (EW)









