OTODRIVER - Sekitar akhir Mei 2025 silam, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) pernah mengatakan bahwa pihaknya akan membawa Mazda EZ-60 ke pasar Indonesia.
Nampaknya pemegang merek Mazda di Indonesia ini akan segera memenuhi janjinya untuk segera membawa model yang sudah diperkenalkan April lalu dan bakal dirilis di China September nanti ini.
“Segera masuk Indonesia, namun bukan di tahun ini,” terang Chief Operating Officer (COO) PT EMI, Ricky Thio, saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Walau demikian, Ricky belum mau merinci detail kapan tepatnya mobil yang lahir dari joint venture Mazda dan Changan itu.
Ia pun tak menyangkal bahwa EZ-60 bakal menggantikan posisi Mazda MX-30, sosok crossover BEV Mazda yang dipasarkan di Indonesia saat ini.

Dari sisi spesifikasi, Mazda Indonesia belum menggungkap detail produk yang bakal dipasarkannya tersebut. Seperti kita ketahui bahwasanya di negeri Tirai Bambu, EZ-60 ditawarkan dalam pilihan penggerak listrk murni ataupun range extender.
Mobil yang diketahui berbagi platform dengan produk Changan yakni Deepal S07 punya wujud yang ‘sangat Mazda’.
Walau menyunting platform dari Deepal, namun desainer Mazda mampu membubuhkan bahasa desain Mazda, yakni Kodo dengan cukup apik. Identitas desain ini nampak pada bagian depan dan terus mengalir hingga belakang.

Melongok ke dalam kabin, nampak interior EZ-60 menganut desain minimalis, nyaris tampil tanpa tombol fisik. Sebagai penyeimbang, hadir layar infotainment berukuran 26.45 inci. Sistem audionya mengkaryakan 23 speaker dengan klaim punya suara yang cukup mengesankan.
Berdasarkan data Carnewchina, versi EV ditenagai motor tunggal 255 hp yang diletakkan di bagian belakang. Tak seperti trend mobil listrik China yang menggunakan jenis baterai LFP (Lithium Ferro Phosphate), EZ-60 justru dibekali dengan baterai Mangan-Nickel-Cobalt (MNC) berkapasitas 66,8 kWh dan 79,97 kWh dengan daya jelajah 520 – 620 kilometer.
Sedangkan untuk versi extender range dibekali mesin bensin 1.500 cc yang dikolaborasikan dengan baterai 31,72 kWh. Daya jelajahnya disebut-sebut mencapai lebih dari 1.000 kilometer. (SS)