OTODRIVER – Aion baru saja meluncurkan model UT di China. Selain hadir di sana, mobil ini juga diprediksi akan masuk Indonesia. Lantas, seperti apa detail dari mobil ini?
Seperti dilansir Carnewschina.com (5/3), bagian eksterior, Aion UT mengadopsi desain atap mengambang yang kontras, dikombinasikan dengan lampu siang hari yang terdiri dari 19 unit LED, lampu depan berbentuk D, dan lampu belakang berbentuk C.
Dimensi panjang, lebar, dan tingginya masing-masing 4.270x1.850x1.575 mm, dengan jarak sumbu roda 2.750 mm. Varian entry-level dan menengah menggunakan pelek berukuran 16 inci, sedangkan varian tertinggi menggunakan pelek 17 inci.

Aion UT ditenagai oleh motor listrik depan berdaya 134 hp, dipadukan dengan paket baterai berkapasitas 34,8 kWh, 44,2 kWh, 44,12 kWh, atau 44,133 kWh, tergantung pada varian.
Mobil ini menawarkan dua pilihan jarak tempuh berdasarkan standar CLTC, yaitu 330 km dan 420 km. Kecepatan maksimalnya mencapai 150 km/jam, kecepatan uji moose test adalah 75 km/jam, dan konsumsi daya komprehensif berdasarkan standar WLTC adalah 11,4 kWh per 100 km.
Dengan pengisian daya cepat, baterai dapat terisi dari 30% hingga 80% dalam waktu 24 menit.
Di bagian interior, kokpit Aion UT dilengkapi dengan layar kontrol pusat berukuran 14,6 inci, panel instrumen LCD 8,8 inci, dan ventilasi AC berbentuk bulat.
Mobil ini mendukung HiCar, CarLink, dan CarPlay. Asisten suara berbasis AI juga tersedia di dalamnya. Hanya varian tertinggi yang dilengkapi dengan sistem bantuan mengemudi tingkat 2 dan pencahayaan ambient. Fitur standar lainnya mencakup pembaruan OTA, WiFi dalam mobil, dua hingga enam speaker, serta kontrol jarak jauh melalui ponsel.
Kursi depan dapat direbahkan hingga rata. Selain itu, pihak resmi mengklaim bahwa pemanasan kursi dari 0° hingga 20°C hanya membutuhkan waktu 30 detik. (AW).
