OTODRIVER - PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) secara resmi mulai memproduksi secara massal Hyundai All New Kona Electric di tanah air. Hal ini merupakan wujud komitmen pabrikan berlogo H ‘miring’ ini dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrk yang komprehensif di Indonesia.
Model ini pun menjadi EV kedua setelah Ioniq 5 yang dirakit di Indonesia dan sekaligus menjadi EV Hyundai pertama yang menggunakan baterai sel buatan lokal. Seperti halnya Ioniq 5, Kona Electric masuk ke Indonesia secara CKD.
“Hyundai all-new KONA Electric merupakan EV pertama di Indonesia yang benar-benar diproduksi melalui seluruh rantai nilai produksi EV, mulai dari sel baterai, paket baterai hingga menjadi all-new Kona Electric,” jelas Sunny Kim, President od Hyundai Motor Asia Pasific, Selasa (16/07)
“Ini adalah bukti inovasi Hyundai dan komitmen terhadap masa depan yang berkelanjutan, serta akan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan lingkungan Indonesia di luar memproduksi kendaraan. Kami akan terus memberikan dampak positif pada lingkungan dan ekonomi lokal,” imbuhnya.
Berbincang menggenai baterai yang digunakan Kona Electric, adalah yang diproduksi oleh PT Hyundai Energy Indonesia (HEI). Sedangkan sel baterainya disuplai PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power. Pendekatan ini mendukung industri dalam negeri, inisiatif pemerintah dan mengurangi jejak lingkungan mobil.
Sunny Kim lebih lanjut menjelaskan, “Dengan All-New KONA Electric, kami bertujuan untuk memperkuat peran Indonesia sebagai pemimpin global dalam produksi EV dan industri otomotif secara keseluruhan,” lanjutnya.
Saat ini fasilitas HMMI yang berada di kawasan Deltamas Cikarang ini, memiliki kapasitas produksi hingga 150.000 kendaraan per tahun, dengan kemampuan untuk diperluas hingga 250.000 unit.
Beberapa model Hyundai seperti Creta, Ioniq 5, Santa Fe, Stargazer dan All New Kona Electric telah dibuat di lokasi ini.
HMMI memegang peran penting sebagai pusat ekspor untuk mengirim kendaraan ke pasar utama di seluruh Asia-Pasific, Timur tengah, Afrika dan Amerika.
Fasilitas ini pun menjadi pabrik ramah lingkungan dengan didukung oleh energi listrik terbarukan dengan memanfaatkan tenaga matahari melalu panel surya ataupun tenaga air. (SS)