OTODRIVER – Sempat ngegas di satu tahun belakangan, namun kini tren mobil listrik kembali melempem. Bahkan di Amerika Serikat, sebuah sumber mengatakan bahwa cukup banyak pengguna mobil listrik ingin kembali menggunakan mobil berbahan bakar konvensional.
Secara global, memang tiap negara berbagi fokus dalam pengembangan mobil. Seperti Jepang lebih ke arah mobil berpenggerak hybrid sedangkan Cina lebih fokus ke pengembangan mobil listrik.
Lantas, Honda sebagai merek Jepang memperkenalkan salah satu mobil listrik dan dipastikan diluncurkan tahun 2025 mendatang. Kemudian, kenapa Honda justru ingin menggenjot mobil listrik di Indonesia?
Yusak Billy selaku Sales, Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) menyebutkan bahwa pihaknya punya target roadmap dari perusahaan yang harus diapply di masing-masing negara.
“Di Amerika Serikat dan Australia konsumen pengguna mobil listrik itu ingin kembali ke ICE atau hybrid. Nah, kenapa di Indonesia mengarah ke sana. Tentu kita punya visi misi dan tentu roadmap,” jelasnya saat presentasi produk Honda e:N1 dan Honda Stepwgn di ajang GIIAS 2024, Kamis (18/7).
“Kita harus ikuti juga roadmap yang ada di Indonesia dan International, Net Zero Emission harus dicapai dengan target 2040 untuk produk dan 2050 untuk aktivitas perusahaan,” tambahnya.
Selain itu, pria yang akrab disapa Billy ini menjelaskan bahwa Honda harus mengikuti perkembangan zaman.
“Perkembangan teknologi sangat cepat. Jadi kita harus mengikuti terus kebutuhan zamannya seperti apa. Namun sekarang, kami masih fokus di hybrid dan dari hybrid itu sendiri merupakan jembatan menuju full battery,” tutup Billy.
Honda e:N1 dipastikan bakal meluncur tahun 2025 mendatang. Namun PT HPM masih menggodok seperti apa skema penjualannya. (AW).