OTODRIVER - Banjir produk mobil China terjadi di mana-mana termasuk di Amerika Serikat. Nampaknya di negeri para koboi mobil-mobil China menjadi sumber kekhawatiran tersendiri bagi AS. Bukan terkait dengan perang dagang di antara kedua negara tersebut. Melainkan berhubungan dengan keamanan nasional.
Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa ia telah menginstruksikan Menteri Perdagangan AS untuk memulai penyelidikan terhadap kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi terkoneksi asal China dan juga negara lainnya.
"China bertekad untuk mendominasi masa depan pasar otomotif, termasuk dengan menggunakan praktik-praktik yang tidak adil,” ujar Biden seperti dikutip dari laman Carscoops.
Presiden AS ke 46 ini mengatakan bahwa negeri tirai bambu tersebut siap membanjiri jalanan AS dengan kendaraan berteknologi canggih yang beresiko bagi keamanan nasional.
"Kendaraan yang terhubung dari Tiongkok dapat mengumpulkan data sensitif tentang warga negara AS dan infrastruktur kita dan mengirimkan data ini kembali ke Republik Rakyat Tiongkok. Kendaraan-kendaraan ini dapat diakses dari jarak jauh atau dilumpuhkan,” kata Biden.
Ini bukan yang pertama AS memberlakukan pembatasan pada perusahaan-perusahaan asal China dengan alasan national security. Sebelumnya perusahaan AS telah melarang perusahaan telekomunikasi China masuk ke AS karena kekhawatiran penggunaan data.
Sejauh ini para pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa pihaknya belum mengambil langkah apa yang akan direkomendasikan oleh Menteri Perdagangan dalam kasus mobil China ini. Akan tetapi mereka menyatakan bahwa pemerintah AS memiliki kekuatan hukum yang akan berdampak terhadap masalah ini.
Sebelumnya pada 2021 silam, China juga pernah melontarkan kecurigaan pada mobil-mobil Tesla yang dijual ke negeri tersebut. Produk racikan Elon Musk ini dicurigai telah dibekali dengan teknologi mata-mata. (SS)
#mobil-china #ev #teknologi-telekomunikasi #perang-dagang-as-vs-china