Hyundai Group mengabarkan penjualan tahun ini turun dibanding tahun lalu karena adanya masalah pasokan spare part.
Kekurangan chip berkepanjangan telah membuat mereka kesulitan memenuhi permintaan konsumen. Oleh sebab itu, Hyundai dan Kia tercatat menjual total 1,47 juta kendaraan di pasar mobil terpenting dunia yaitu AS, turun dari 1,49 juta unit tahun sebelumnya, menurut data penjualan perusahaan, seperti disiarkan Yonhap, Kamis (5/1).
Penjualan Hyundai di AS turun 0,9 persen menjadi 780.675 unit dan Kia turun 1,1 persen menjadi 693.549 pada tahun lalu. Angka penjualan Hyundai termasuk hasil penjualan merek independen Genesis.
Penjualan kendaraan Genesis melonjak 14 persen menjadi 56.410 unit selama periode yang sama.
Dari total tersebut, penjualan kendaraan ramah lingkungan pembuat mobil Korea melonjak 65 persen menjadi 182.627 unit, dibantu oleh meningkatnya permintaan untuk model tanpa emisi dan emisi rendah di pasar AS.
Pembuat mobil melihat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan dan pengesahan Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) sebagai kekhawatiran utama atas penjualan mereka di AS tahun ini.
IRA mengecualikan kendaraan listrik yang dibuat di luar Amerika Utara dari kredit pajak. Undang-undang baru ini secara luas diperkirakan akan memberikan pukulan bagi Hyundai dan Kia, karena mereka memproduksi kendaraan listrik mereka di pabrik domestik untuk diekspor ke AS.