OTODRIVER - Otodriver diberi kesempatan menguji performa Hyundai Stargazer X yang baru saja diluncurkan dalam GIIAS 2023, Agustus lalu.
Dalam event bertajuk Wanderlust on Wheels: Unleash the X in You with Stargazer X, kami melajukan mobil ini hingga 800-an KM, dari Jakarta hingga Surabaya via tol trans Jawa.
Adapun fokus pengujian kami kali ini lebih kepada peforma pengendalian, mesin, transmisi dan kepraktisan mobil untuk digunakan jarak jauh.
Beruntung, kali ini kami kebagian menggunakan Stargazer X Prime yang merupakan tipe tertinggi. Diisi empat orang dewasa, jelas semuanya mendapatkan posisi duduk yang nyaman dikarenakan tipe tersebut dilengkapi dengan captain seat dengan pengaturan maju mundur.
Lalu semua perlengkapan dan koper juga dapat naik dengan mudah berkat kapasitas bagasi yang mencapai 200 liter.
Untuk duduk di baris kedua, hadirnya dua port usb tentu sangat memudahkan penumpang mengisi daya smartphone mereka. Tidak ketinggalan, ac double blower tersedia dengan ventilasi yang bisa diatur membuat penumpang lebih nyaman selama perjalanan jauh. Fitur ini semakin lengkap dengan adanya speaker Bose dengan kualitas suara jernih yang bikin perjalanan jauh tidak terasa.
Kepraktisan sudah. Lanjut soal pengendalian.
Kami terkesan dengan kemudi Stargazer X yang nyaman untuk digenggam. Apalagi saat bermanuver dan harus melewati mobil depan dengan cepat, setirnya begitu ringan untuk diarahkan. Uniknya, ketika mobil melaju lebih kencang, setir justru semakin berat. Hal ini bagus, karena membuat mobil jadi stabil.
Ditambah kehadiran SmartSense seperti forward collision avoidance assist, lane keeping assist dan lane following assist memudahkan pengemudi dalam mengendalikan mobil.
Oiya, untuk mesinnya Stargazer X juga dipersenjatai dengan mesin yang sama seperti Stargazer biasa. Masih setia dengan Smarstream G4F111 1.5 MPI Inline 4 silinder DOHC bertenaga 115 PS pada rpm 6.300 dan torsi puncak di angka 143,8 Nm pada putaran mesin 4.500 rpm.
Tapi untuk penggunaan jarak jauh, mesin tersebut kami rasa sudah cukup mumpuni. Meski ditumpangi empat orang dewasa, tenaganya terasa tidak pernah kehabisan momentum. Apalagi kami juga terkesan dengan kinerja transmisi IVT yang minim jeda.
Terasa halus perpaduan mesin dengan transmisi IVT di Stargazer yang kami gunakan. Menurut catatan, IVT merupakan sistem transmisi otomatis yang bergerak menggunakan 2 katrol dan sabuk baja sebagai pengganti gigi atau gear. Sistem transmisi ini diklaim mampu memberikan pergerakan kendaraan lebih mulus serta responsif dibandingkan transmisi jenis otomatis tradisional.
Berlanjut soal bantingan suspensinya. Penerapan macpherson strut dan double wishbone di depan serta torsion beam di belakang. Membuat Stargazer tidak terlalu empuk, namun ada rebound yang membuat mobil tetap stabil. Ketika melewati jalanan bumpy, suspensi Stargazer X tidak begitu memantul. Kami suka karakternya untuk digunakan dalam kecepatan tinggi.
Dan yang terakhir, dalam pengujian kali ini kami mencatatkan konsumsi BBM 11,8 km/liter hasil kombinasi tol dan dalam kota. Itu pun kami tidak menerapkan gaya berkendara eco driving dikarenakan kemacetan di kota Jakarta dan Surabaya. (AB)